Animated  Sparkly Love Heart

Selasa, 15 Juli 2014

FF [[SongSong Couple]] : I LOVE YOU, NOONA!!!

Tittle : I LOVE YOU, NOONA!!!

Cast. : Song Joongki
            Song Jihyo
            Others


Genre. : One Shoot 

Author : Siagikwang



Tak seperti biasanya, hari ΐηi Jihyo tak datang untuk kursus bahasa Inggris, Joongki menatap sayu kearah kursi kosong yang biasa digunakan Jihyo
'Kemana dia pergi?' Batin Joongki,
Kursus pun selesai Joongki meraih ponselnya berniat menelpon Jihyo tapi diurungkannya , karna dia tahu, Jihyo tak suka berbicara kepadanya...

Keesokkan harinya lagi-lagi Jihyo tak datang mengikuti kursus, Joongki semakin penasaran , kemana perginya gadis yang dicintainya itu. Dia memberanikan diri untuk menelpon Jihyo

"Tuttt....tuttt....tuttt..Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, silahkan tinggalkan pesan setelah..." Joongki langsung mematikan ponselnya
'Aisshh, Joongki babo' gerutunya dalam hati.
Belum sempat ia melangkah untuk meninggalkan tempat itu, tiba-tiba terdengar derap kaki yang berlari kearahnya, terlihat bayangan seorang yeoja yang tak asing lagi buatnya,
Semakin lama semakin dekat, jantungnya berdetak tak karuan, sampai-sampai ia mendengar jantungnya menjerit ingin keluar

"Jihyo noona.."
Jihyo menoleh, menatapnya sinis "wae?ada apa?" Tanyanya, Joongki hanya tersenyum lebar seperti orang aneh...

»»Jihyo POV««
Kenapa dia? Senyumnya sangat aneh atau dia orang aneh? Aissh sial, "Jika tak ada apapun, aku pergi" aku berlalu meninggalkannya
Aku melewati koridor dengan tergesa-gesa, betapa tidak, aku tak masuk selama seminggu dan tak mengikuti kursus dua kali, dan sekarang kepala sekolah memanggilku, ajusshi itu, aissh sial,,sial,,sial,,

¤¤Author POV¤¤

Joongki masih diam di tempatnya tadi, ia tak percaya bahwa telah memanggil Jihyo, ia masih tersenyum aneh, lalu ia tersadar 'ah, aku harus kesana' gumamnya.


Jihyo sampai diruang kepala sekolah, "permisi" ucapnya sembari mengetuk pintu, "ya, masuk" jawab Kep. Ji , Jihyo langsuk masuk "Silahkan duduk Song Jihyo-ssi"
"Ne" jawabnya "tapi ada perlu apa ya pak? Kalau masalah absensi, saya mohon maaf pak, kemarin saya..."
" Ia, saya tau, ibumu sudah menghubungi pihak sekolah, bukan itu, kita tunggu seorang lagi"

Tak lama kemudian 'knock knock' terdengar seseorang mengetuk pintu,
"Masuklah Joongki-ssi" Joongki masuk dan betapa kagetnya ia melihat Jihyo duduk manis di situ


##Joongki POV##
'Noona? Apa yang dia lakukan disini? Apa dia dihukum? Entahlah, yang pasti aku sangat senang' ucapku dalam hati
"Karna kalian sudah disini, umm Joongki-ssi anjowayo?"
"Nde? Ahh~ ye pak" aku segera duduk, aku menoleh melihat wajah cantik itu

"Baiklah, bapak akan memberikan kalian tugas, kalian akan melakukan penelitian terhadap apa yang menggagu pola pikir siswa maupun siswi, mengapa mereka selalu ada disetiap klub malam , terutama untuk para pelajar SMA, karna bapak percaya pada kalian dan akan memberikan kalian kesempatan, bapak ingin setelah pengamatan ΐηi, kalian dapat melakukan presentasi " jelas Kep. Ji itu,

Apa? Penelitian? Klub malam? Sungguh diluar perkiraan, apa aku akan terus bersama dengan noonaku yang cantik ΐηi? Pikirku


»»Jihyo POV««
Setelah mendengar penjelasan itu, aku tak tau aku harus senang atau sedih, aku bingung "nah, kalian akan bersama selama 3 bulan mendatang, baiklah silahkan keluar" ucap ajusshi ΐηi, kulihat papan namanya 'Kep. Ji Seok Jin' menyebalkan, kenapa harus dengan dia?
Bocah ingusan ΐηi, apa dia tau sesuatu? Dasar sial.... Pikiranku mulai mengamuk, aku suka penelitian, tapi aku tak suka bocah ΐηi, bocah ΐηi,.... Bocah ΐηi terlalu aneh,,,



¤¤Author POV¤¤
Setelah keluar dari ruangan itu, Jihyo menatap Joongki tajam "wa..wae noona?" Tanya Joongki yang menjadi gagap karna Jihyo begitu dekat dengannya
"Apa aku harus bekerja sama denganmu? Bisakah kau mengundurkan diri??"

" DEGGG"
 Ucapan itu mampu membuat mata joongki melotot ingin keluar
"Karna kau tak suka padaku?" Jihyo mengangguk "tak bisa, sirheo, sirheo!!" Sambungnya

"Aku hanya bertanya, jika tak mau ya terserah" Jihyo pergi meninggalkan Joongki

Di kantin, Jihyo menemui Joongki yang sedang duduk menghadap jus jeruk nya "YAKK!!" Joongki menoleh, dengan tatapan nanar ia menatap Jihyo,
"Nanti malam pukul 21:00 KST kita ke xxx, kau tunggu aku di meja nomor 241, mengerti?" "Ye, noona"

21:01 KST
Joongki datang dengan kaos biru laut dan celana jeans panjang yang membuatnya begitu tampan, semua wanita melihatnya tanpa berkedip, ia langsung menuju meja yang di sebutkan Jihyo tadi siang, tak berapa lama berselang, Jihyo datang dengan menggunakan dress mini hitam yang terlihat sederhana tapi terkesan mewah, sepatu high hells yang berkilauan dengan rambut panjang gelombang miliknya yang dibiarkan teruai bebas, sangat cantik , ia menghampiri Joongki

"Sudah berapa lama kau menunggu?" Joongki menoleh kearah Jihyo dan matanya tak berkedip memandang Jihyo
"Noona, neo... Mak..yeppo" ucapnya


##Joonki POV##
Tak sadar kata-kata itu keluar dari mulutku, tapi dia memang sungguh cantik
"Sudah puas?? Ayo bekerja" ucapnya,
Hhhhhuuufftt, ku kira dia akan marah,


¤¤Authior POV¤¤
Jihyo dan Joongki mendatangi seorang gadis cantik, sepertinya dia anak SMA "cogiyo," gadis itu menoleh "mwo?" Tanyanya
"Boleh aku dan temanku bergabung?" Tanya jihyo

"Shiitt, apa kw tidak lihat aku ingin sendiri?" Jawabnya agak kasar, tapi setelah ia melihat Joongki ia jadi berubah "oh, ΐηi temanmu? Baiklah, silahkan, maaf aku kasar tadi" sambungnya
"Gwenchanna" Jihyo tersenyum, Joongki ikut tersenyum melihat senyuman Jihyo, tanpa sadar ternyata Jihyo menyikut Joongki, mengisyaratkan bahwa Joongki harus bertanya pada gadis itu,
"Boleh aku tau namamu?" Tanya Joongki "coyo? Ne, Boyoung imnida"
"Ah~ Boyoung, apa kau masih pelajar SMA?"
"Ne, wae? Aku pusing dengan semua pelajaranku jadi aku kesini, apalagi jika harus berhadapan dengan ujian, guru-guru itu menyebalkan" curhat Boyoung sebelum Joongki bertanya.

Merekapun berbincang panjang, setelah selesai, mereka berdua pergi bersama,,

Keesokkan paginya, Jihyo dan Joongki bertemu di perpustakaan, "eotte?" Tanya Jihyo
"Sepertinya ΐηi bagus, mereka pergi kesana ya... Karna mereka stres karna pelajaran" jelas Joongki, Jihyo tampak tidak senang
"Neo baboya? Bahkan orang buta sekalipun tau hal tersebut, dasar pemula" ucapnya ketus...
"Noona,," panggil Joongki,
"Wae?" "Bisakah kw lebih baik padaku?"
"Bagaimana kalau tidak?? Aku tak bisa baik padamu, sudahlah, bagaimana ΐηi? Ajisshi itu memberikan tugas seenaknya saja" omel Jihyo, Joongki hanya memandangi Jihyo dengan wajah tanpa ekspresi "noo,,noona" panggilnya lagi

»»Jihyo POV««

Ada apa lagi dengannya? Ah, aku pura-pura tak dengar sajalah "noona, ummm Jihyo-ah"
Dia memanggil namaku? Berani sekali dia,
"Apa?? Jihyo-ah? Berani sekali kw,,, aissh sudahlah, ada apa?" Tanyaku yang menahan emosi
"Noona, bolehkah aku hanya memanggilmu dengan sebutan 'kamu' saja?". 'Wah anak ΐηi benar-benar keterlaluan' pikirku, tapi aku mengangguk saja, lagian itu juga tidak penting bagiku,


¤¤Author POV¤¤

Joongki mulai tersenyum, ia tak henti-hentinya memandangi wajah cantik Jihyo "tak bisakah kau tak memandangiku seperti itu?" Sergah Jihyo

##Joongki POV##
'Tidak, aku tak bisa berhenti memandangimu, sama seperti aku tak bisa untuk tak mencintaimu' seandainya aku bisa mengucapkan kalimat itu, tapi aku terlalu takut untuk mengungkapkannya "mian" hanya kata itu yang bisa ku katakan padanya, aku tau, aku terlalu bodoh, seandainya,, aissh molla..


¤¤Author POV¤¤

Satu bulan telah berlalu, namun Joongki dan Jihyo belum juga menemukan alasan yang spesifik mengenai pola pikir para siswa, jadi mereka berencana untuk pergi ke klub malam lagi,,


Sore itu, gerimis melanda kota Seoul, tampak Jihyo tengah berteduh dibawah pohon rindang didekat kampusnya
"Song Jihyo-sshi?" Jihyo mencari asal suara itu "nuguseyo?" Jihyo nampak menerka-nerka "kau....""Kau,,,, benarkah?? Gary oppa?" Namja itu tersenyum,
"Ternyata kau masih mengenaliku Jihyo-ah"
"Tentu saja, bagaimana kau bisa disini?".
"Wae? Kau tak suka oppa disini?" Tanya namja yang bernama Gary itu,
"Anyeo, aku bingung saja oppa, bukankah kau di California? Jadi, apa kau datang untuk sekolah? Ah, tak mungkin sekolah, apa kau sudah menikah? Apa pekerjaanmu? Bagaimana..." Gary langsung memeluk Jihyo ,
"Bogoshiepo" jihyo kaget, dalam pelukkan Gary ia terkenang masa lalunya bersama Gary


••FlashBack••

"Gary oppa, kenapa kesini? Bukannya ΐηi hari kelulusan kita? Ayo kesana, kita berfoto bersama" ucap Jihyo yang berumur 18 tahun,
"Ayo kita akhiri" Jihyo menatap bingung wajah kekasihnya itu,
"Apanya yang diakhiri? Jangan bercanda oppa, ayo kita kesana" rengeknya

"Hubungan ΐηi, lebih baik kita akhiri," Jihyo masih memandang heran "aku akan ke California untuk melanjutkan studyku" sambung Gary,
"Aku akan menunggumu oppa, kaukan tau, kau adalah cinta pertamaku oppa, andwe, hiks...hiks.." Air mata Jihyo mulai membasahi pipinya, Gary memandang Jihyo
"ulljima Jihyo-ah, ulljima, sudahlah, aku harus tetap pergi, gidaryeo andwe jeball, mungkina aku akan menikah disana, hahhaha" canda Gary, Jihyo menangis, Gary menepuk pundak Jihyo dan pergi meninggalkannya,,

••FlashBack END••

Ingatan itu mengiang dikepala Jihyo, ia refleks melepas pelukan Gary "kenapa?" Tanya Gary heran,

"Bogoshiepo? Cih,, apa kau pikir aku semudah itu? Kau meninggalkanku seperti pengemis, yang mengemis cintamu dan setelah bertahun-tahun kau tiba-tiba datang dan mengatakan kau merindukanku? Sial, sudahlah, aku sama sekali tak merindukanmu dan jangan pernah memelukku lagi, aku tak suka" omelnya

"Ada apa denganmu? Jihyo yang kukenal tak seperti ΐηi" goda Gary, Jihyo semakin kesal, "Jihyo yang kau kenal sudah mati, aku berbeda, jangan pernah menemuiku lagi" jawabnya

"Mungkinkah, kau telah mempunyai kekasih?" Dengan cepat Jihyo menjawab "ya" Gary tampak ragu, "coba kau panggil namjamu kesini, jika dia memang pacarmu, pasti dia datang"


»»Jihyo POV««
Aissh Jihyo Babo, siapa Ÿª♌ƍ akan ku panggil? Aku saja tak punya teman namja, aigoo, aku meraih ponselku dan mencari nomor siapa saja yang ada disitu, yang penting namja, secara kebetulan aku melihat kontak dengan nama "si bocah" aku langsung menelponnya


##Joongki POV##
Aku masih mengotak-atik ponselku, tiba-tiba ponselku bergetar, kulihat layar ponsel, tertulis dengan jelas disana "Jihyo Noona" sulit dipercaya, ΐηi pertama kalinya ia menelponku, jantungku berdebar sangat kuat, tapi kenapa ia menelponku?
"Yoboseyo, ada apa noo,,eh Jihyo-ah?" Tanyaku gagap,
"Umm,, oppa, bisakah kau menjeputku? Aku ada didekat kampus"
Op,opp, oppa? Ada apa dengannya? Apakah dia salah sambung?
"Jihyo-ah, naya,Joongkieyeo"
"Arra, Joongki oppa, jemput aku, oke? Paiipaii" Jihyo noona, langsung memutuskan sambungan telponnya, dia memanggilku oppa? Untuk pertama kalinya dia memanggilku oppa dan pertama kalinya dia menyebut namaku,

"AAAAA... Jihyo-ah SARANGHAE~"

¤¤Author POV¤¤

Joongki melompat-lompaat diatas tempat tidurnya, lalu ia bergegas menjemput Jihyo, ia mengeluarkan mobilnya dan melaju ketempat dimana jihyo berada, setelah sampai, Joongki keluar dari mobil dan mencari keberadaan Jihyo
"Oppa, yogi," terdengar suara Jihyo, Joongki berlari kecil kearah Jihyo, langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang namja disamping Jihyo, Jihyo berlari menghampiri Joongki dan menggandeng tangannya berjalan menuju Gary
"Apa kau lihat, dia adalah namja chinguku" ucap Jihyo sambil mencium pipi Joongki dengan cepat, refleks Joongki menoleh kearah Jihyo dengan wajah kagetnya,

"Dia? Dia pacarmu?" Tanya Gary sambil menunjuk Joongki,
"Ne, dia namjaku, wae? Kau iri dengan ketampanannya?" Jihyo tersenyum dengan sinis,
"Dia lebih seperti adikmu, hahahha" Gary tertawa mengejek, Jihyo semakin kesal, "terserah jika kau tidak percaya, ang pasti kami memang berpacaran, sudahlah, oppa, ayo pulang" ajak Jihyo dengan senyumnya,
"Umm, kajja" Joongki tersenyum dan menggandeng tangan jihyo, Gary hanya memandang dan ikut tersenyum, setelah mereka berdua masuk kedalam mobil,

"Aku ikut senang, akhirnya aku lega, kupikir kau tidak ingin berpacaran lagi, tapi... Kenapa hatiku terasa sakit ya?". Gumam Gary.

Selama di perjalanan keadaan sangat sunyi, sesampainya dirumah Jihyo, "lupakan, kejadian yang tadi, kuharap kau melupakannya, itu hanya akting, dan terima ksih juga, maaf aku memanfaatkanmu" Jihyo membuka pintu mobil, Joongki hanya memandang langkah Jihyo yang mulai pergi menghilang

»»
Minggu berikutnya, mereka datang ke klub malam dan mendapatka informasi yang selama ΐηi mereka cari, setelah berunding dengan kepala sekolah, penelitian mereka selesai, hanya tinggal menunggu satu bulan untuk presentasi,

Setelah kejadian sore itu, Jihyo mulai menyadari bahwa Joongki berubah, dia tak pernah tersenyum aneh lagi dan tak pernah memandang Jihyo lagi,

Joongki berjalan-jalan ditaman, ia memperhatikan sebuah kursi taman,

••FlashBack••

##Joonki POV##

Ada seorang yeoja yang menangis, aku mendengar tangisannya, aku melihat ia duduk dikursi taman itu, dia cantik, sepertinya dia lebih tua dariku, dia memakai seragam sekolah menengah, aku terus memandangnya, lama-lama iapun menyadari keberadaanku, ia melihatku, matanya sembab, mungkin karna ia terlalu banyak menangis, aku tersenyum menatapnya, aku tau, dalam tangisan itu dia tersenyum padaku, mulai saat itu, aku jatuh cinta padanya,

••FlashBack END••

Hingga sekarang aku masih cinta padanya, tapi kenapa dia tega?? Setelah presentasi nanti, aku berniat untuk pergi, pergi menjauh dari hidupnya, tapi apa aku sanggup??


¤¤Author POV¤¤

Disisi lain, Jihyo masih memikirkan ada apa dengan Joongki, "apa karna kejadian itu? Kenapa denganku ΐηi? Seharusnya aku senang, ya, aku senang tidak ada lagi yang menggangguku, yee aku...... Aku tak suka ΐηi, kemana dia? Gerutu Jihyo,

Jihyo memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman, ia berdiri ditempat Joongki tadi, ia memandang kursi itu juga,
"Hmmpp, dulu aku bodoh sekali, kenapa aku menangis karna namja? Memalukan, tapi, anak laki-laki itu kemana ya? Apa dia juga sudah besar sepertiku? Aku masih mengingat senyumnya," Jihyo duduk dikursi tempat ia menangis dulu, ada seseorang yang menepuk pundaknya, Jihyo menoleh dan ia tersenyum  "eomma,,," ternyata yang menepuk pundaknya adalah ibunya,,

"Kenapa kau duduk disini? Duduk sendirian, seharsnya kw duduk bersama pacar atau paling tidak dengan temanmu" ucap nyonya Song itu, "ah, eomma, kau seperti tidak tau saja, aku kan tidak punya pacar eomma" Jihyo mempoutkan pipinya, mereka berdua saling berbincang panjang,

"Tapi eomma, kenapa kau disini?" Nyonya Song tertawa "hahahaha eomma ingin mencari appa baru, hehehehe" Jihyo melotot "michineom, hahahhaa" mereka berdua mergurau bersama, dari kejauhan tampak Joongki yang sedari tadi memandang ibu dan anak itu, ia tersenyum lalu melangkah menjauh pergi


<> Satu Bulan Kemudian <>

Kepala sekolah sudah menyiapkan semuanya, semua tamu telah hadir, terlihat kecemasan diwajah Joongki dan Jihyo "Joongki-ah, eotteokeh?" Jihyo tampak sangat cemas

##Joongki POV##
'Aku lebih cemas setelah presaentasi ΐηi nanti, aku berharap kau mau menahanku, aku tak pernah tau noona, kenapa aku bisa begitu mencintaimu, maaf aku berubah, aku hanya tak ingin semakin mencintaimu, aku tak tau kenapa kw tidak suka padaku, tapi tak apa, asal aku selalu dapat melihatmu, itu sudah lebih dari cukup'
aku rassa otakku berhenti bekerja, melihat wajah cemasnya aku ingin menggenggam tangannya tapi, kurasa tak bisa, mengingat kejadian itu

••FlashBack••

¤¤Author POV¤¤

Sore itu, Jihyo berjalan-jalan bersama Sandara, Sandara bertanya tentang Joongki "Jihyo-ah, menurutmu Joongki itu seperti apa? Aku tau dia tampan, selain tampan dia juga baik, apa dia menyenangkan?"

Jihyo menghela nafas panjang "tampan,? Ya, dia tampan, tapi,, baik? Dia lebih terlihat bodoh, kau tau, aku bahkan sangat bosan padanya, dia itu adala orang Ÿª♌ƍ sangat mengganggu , kuharap aku tak harus bekerja sama dengannya, kalu bukan karna ajusshi sialan itu, tingkahnya seperti anak-anak sangat menyebalkan , aku sangat benci padanya, ketika bersamanya aku serasa ingin terjun kelaut , semoga saja aku tak bertemu lagi dengannya"

Sandara memukul-mukul lengan Jihyo "aissh wae? Sakit tau, kau ΐηi"
"Jihyo-ah, lihat, lihat itu, itu Joongki"
Jihyo tampak kaget , "mana?" Mereka berdua bertemu pandang Joongki memberikan senyumm dinginnya dan berlalu

••FlashBack END••

"Baiklah, hadirin dan tamu-tamu saya yang terhormat, berilah sambutan hangat kalian untuk dua orang mahasiswa dan mahasiswi kami yang sangat membanggakan ΐηi, yang akan memberikan hasil penelitian mereka melalui presentasi kali ΐηi, silahkan Song Joongki dan Song Jihyo" terdengar tepukan meriah, Joongki dan Jihyo pun naik ke podium,

"Terimakasih untuk sambutannya, baiklah saya akan mulai presentasinya, ssebelum itu kepada rekan saya Song Joongki silahkan" Jihyo memberikan aba-aba kepada Joongki

"Terimakasih kepada rekan saya, byudaya remaja memang tak pernah lepas dari klub malam, pada gambar tersebut kita dapat melihat betapa bahagianya mereka didalam sana, sebenarnya mereka disana hanya untuk mencari kesenangan belaka, apalagi untuk para pelajar SMA, dikarenakan kesibukkan mereka dan minimnya perhatian orang tua, mereka sampai tersesat ke jalur dunia malam, karna adanya pengaruh teman.............."

==============================




Presentasipun selesai, betapa leganya Jihyo dan Joongki, presentasi mereka mendapatkan sambutan Ÿª♌ƍ sangat bagus, kepala sekolahpun sangat bangga dengan mereka berdua,

Kepala sekolah menyarankan agar mereka mengikuti tour kepulau Jeju untuk merefreskan otak mereka, tetapi Jihyo menolak begitu juga dengan Joongki,

Hari berjalan seperti biasa, Joongki dan Jihyo mengikuti kursus lagi

"Ok everybody, now I have quiz for you, who can answer, I will give a prize, ok?"
"Ok mom"
"First and last What the name if Heart palpitations, when you meet someone and never forgot that people from your brain?"
Semua tampak berfikir Joongki mengangkat tangannya
"Ya Joongki, what is?"
Joongki tersenyum sambil menatap ke arah Jihyo "it is Love,, when you thinking about someone, you can't forgot her, you be crazy because her, you fell happy if her happy and sad if her sad, it is Love,"

Guru kursus itu tersenyum "are you falling in love, Joongki?" Joongki mengangguk,
"Ok give Applause for Joongki, ya, you win, I will give you a prize, one star in your name list,"

"Ok everybody, this is...."
Pelajaranpun berlanjut hingga selesai,


Ditengah jalan, Joongki memanggil Jihyo
"Jihyo-ah" kali ΐηi Jihyo tidak kesal karna ia memang merindukan Joongki

"Joongki, maafkan aku, aku tak bermaksud...." Jihyo menundukkan kepalanya,
"Kau kenapa? Kau menangis?"



##Joongki POV##

"Jihyo-ah, Aku akan menabur benih pada musim semi, lalu bunga bemekaran disaat musim panas, musim gugur adalah waktunya memanen, dan kebahagiaan kita akan datang bersama musim dingin, jadi, ulljima, kemarin udah aku lupain kok, hehehe" ku harap syair aneh ΐηi dapat menghiburnya, aku sangat sedih melihatnya seperti ΐηi,

"Itu puisi? Neo neoumu babo, aku hanya menggosok mataku, karna kelilipan, hahahaha. Tapi bagus juga kok puisinya, yahh kalau itu puisi" dia mendongakkan kepala tanpa rasa bersalah sedikitpun, yeoja ΐηi sangat bisa membuatku gila,
"Terima kasih sudah memaafkanku Joongki-ah, aku pergi dulu, paiipaii" sungguh diluar perkiraanku,



¤¤Author POV¤¤

Joongki duduk didepan tangga kampus, merenung memikirkan sesuatu, setelah menyadari mata kuliah sudah dimulai, ia tergesa-gesa sehingga menjatuhkan sebuah amplop berwarna hijau, Jihyo yang melihat itu, mengambil amplop itu berniat hendak mengembalikkannya, tapi, karna penasaran, ia membuka amplop hijau itu, "apa isinya ya?" Jihyo duduk sambil membaca isi surat yang ada diamplop itu.

"Tak tau kenapa, rasanya begitu indah, semenjak aku melihatnya menangis ditaman itu, aku jatuh cinta padanya, tak apa bila dia tak membalas cintaku asalkan dia tak membenciku, tak apa bila ia marah padaku asal tak mengacuhkanku, tak apa bila ia menganggapku menyebalkan asal ia tak pernah bosan denganku, tapi kenyataannya berbanding terbalik dengan harapanku, ia membenciku, tak menganggapku dan bosan terhadapku, hatuku sakit, tapi lebih sakit bila harus melihatnya menagis seperti dulu, bayangannya itu, aku ingin sekali mengungkapkan persaanku kepadanya, tapi dia menganggapku hanya anak-anak, aku sangat mencintainya, ungkapan-ungkapan ΐηi semakin hari semakin membuatku tersiksa
'Hey noona, pernahkah kau memikirkanku?'
Hari-hari Ÿª♌ƍ mencemaskan saat aku tak bisa mengatakan bahwa aku mencintainya, apakah dia mengetahui hal itu? Ketika menatap wajahnya, ketika mendengar suaranya, tak bisakah dia mendengar jantungku ΐηi menjerit? Kenapa ia menyiksaku,
Aku, aku mencintainya,
JiHYO, SONG JIHYO, aku cinta padanya"

Kertas itu terjatuh dari tangan Jihyo,
"Joongki,,, kau benar-benar mencintaiku?"
Jihyo berlari mencari Joongki Di depan kelas Joongki, Jihyo memperhatikan Joongki dengan seksama

»»Jihyo POV««

Melihatnya kini, aku merasa beda, baru kusadari ternyata dia sangat tampan, oh Tuhan, kenapa denganku? Aku tak boleh mencintainya, tapi kenapa?? A ΐηi tidak benar,

Aku berlari dengan cepat menuju ke atap sekolah,
"apa aku terlalu jahat?? Aku tak boleh menangis lagi, tidak, ΐηi tak boleh, Song Joongki brengsek, kenapa kau bisa membuatku menjadi sangat jahat seperti ΐηi, aku tak pernah berpikir betapa itu menyakitinya, Joongki maaf, maafkan aku, ΐηi membuatku sakit Joongki-ah"
Ku rasakan ada air yang mengalir dari mataku,
"Bodoh, menangis karna namja lagi? Kau sangat bodoh Song Jihyo-ssi" aku mendengarnya, suara itu sangat jelas ditelingaku, dalam tangisanku aku tersenyum, "Joongki-ah" dia tersenyum padaku, senyuman yang sangat manis,,


¤¤Author POV¤¤.

Mata mereka berdua saling bertemu, saling tersenyum satu sama lain,
"Jihyo-ah, kenapa menangis? Apa kali ΐηi kau menangis karnaku?" Tanya Joongki disela-sela pandangan mereka,
"Apa kau harus bertanya lagi?"
Joongki memicingkan matanya, "ya, tapi aku bukan namja brengsek seperti yang kau katakan tadi" mereka berdua tertawa,

"Joongki-ah, apa benar kau mencintaiku?"

Joongki perlahan berjalan mendekati Jihyo, Jihyo tetap pada posisi dimana ia berdiri, semakin lama semakin dekat
"Joongki-ah, kenapa kau tak menjawabnya?". Joongki hanya tersenyum simpul dan menatap Jihyo lekat, dengan cepat ia menarik tangan Jihyo dan membiarkan Jihyo mendarat dipelukkannya,
"Apa kau merasakannya? " Joongki mengarahkan tangan Jihyo tepat didadanya, Jihyo dapat merasakan detak jantung yang begitu kuat, Jihyo mengangguk.

"Bukankah jelas? Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, bisakah kau mencitaiku juga?" Jihyo tak menjawab, ia hanya menenggelamkan wajahnya di bahu Joongki, air matanya keluar lagi,,

Secara perlahan, Joongki melepaskan pelukan itu, tangannya menopang wajah Jihyo, ia menghapus air mata Jihyo dengan ibu jarinya, mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jihyo, memberikan lumatan-lumatan kecil disana, Joongki mengelus tengkuk Jihyo, membiarkan kepala mereka berputar kekanan dan kekiri,,
Secara tiba-tiba, Jihyo mengalihkan pandangannya, sepertinya ia kembali sadar,,
"Maaf aku tak bisa mencintaimu, jika seperti ini, aku tak bisa, maafkan aku Joongki-ah"
Jihyo berlari dengan linangan air mata

Joongki hanya mematun bisu diatas atap, ia tak sadar bahwa ia mulai menangis, "air apa ΐηi? Apa aku berkeringat? Sakit sekali, aku tak pernah merasakan hal seperti ΐηi, kenapa sakit sekali?" Ia meremas kaosnya tepat didada, "appo, neomu appo"


||
Di tempat lain, Jihyo mulai berfikir, apa yang salah dengannya, kenapa ia tak bisa menerima Joongki,


»»Jihyo POV««

Aku tak tau apa yang salah pada diriku, kenapa aku tak bisa mencintainya? Joongki-ah mianhae, jeongmal mianhae , aku benar-benar tak bisa melakukannya,,,,, aku tak bisa, aku sudah berusaha, tapi tetap tak bisa, Joongki, ku harap kau tak membenciku, jangan pernah benci padaku"


¤¤Author POV¤¤

Jihyo kembali ke taman itu, kembali pada kursi itu, untuk kedua kalinya, ia menangis ditaman dan kursi yang sama tetapi dengan alasan yang berbeda, bukan karna ditinggalkan, tapi karna ia menyakiti orang yang tulus cinta padanya,
Bunga camelia yang dulu telah layu, kini mekar kembali, Jihyo menangis lagi,

Pada kejadian lalu, ada seorang anak yang memperhatikan dan menghiburnya, kali ΐηi, anak itu tak datang...



##Joongki POV##

Tak ada alasan aku untuk tetap tinggal, apapun itu, aku harus tetap pergi,
Dari kesunyian malam ΐηi, aku mendengar seseorang menangis, tangisan yang sama, tangisan yang tak pernah kulupa, wanita itu menangis lagi, kali ΐηi aku tau alasannya menangis, wanita itu, alasan aku bahagia dan alasanku menderita, aku akan pergi, kuharap aku tak mendengar tangisannya lagi, sudah cukup aku memberikan cintaku padanya, tapi aku tetap tak bisa berhenti mencintainya,,


¤¤Author POV¤¤.
Keesokkan paginya, Jihyo kembali kekampus, ia tak melihat Joongki duduk di tangga seperti biasanya, dikantinpun ia tak ada, satu hari itu, Jihyo tak melihat Joongki, ia bertanya pada Sandara......

Jihyo berlari kejalan raya, sampai kakinya tak kuat lagi, tapi, ia terus berlari


••FlashBack••
Jihyo menemui Sandara dilobi
"Dara, apa kau melihat Joongki? Aku tak dapat menemukannya dimanapun, apa kau tau dimana dia?"
Sandara melihat Jihyo dengan wajah kaget "Apa kau belum dengar? Semalam Joongki berangkat ke Canada, tetapi, pesawat yang dinaikkinya tiba-tiba meledak, sekarang jenazahnya sedang dalam perjalanan menuju Seoul,,"

••FlashBack END••

Di tengah jalan, ada truck besar yang hilang kendali, Jihyo sudah tak memperhatikan langkahnya lagi, dengan cepat, truck menghantam tubuh Jihyo, membuatnya melayang diudara, pada detik-detik terakhirnya, ia melihat Joongki mengulurkan tangan kepadanya, dengan sepasang sayap kecil dipunggungnya, lalu... Semua gelap...

Gerimis mulai melanda kota Seoul, dengan rintik-rintiknya, tergambar
Jihyo dan Joongki kecil, sedang berlarian di taman, mereka terlihat sangat gembira, hingga malam datang dan semua lenyap



*************** END**************