Animated  Sparkly Love Heart

Sabtu, 20 Juni 2015

[[FF]] My Fairy Story part 1

Anyeong Readers^^ 

Lama banget mimin enggak ngepost diblog, hehe biasalah lagi sibuk,, 
okeyy kali ini Mimin akan mempost FF tapi, bukan SongSong Couple ya readers tapi,, cast yang lain sesuai permintaan, kali ini genrenya bakalan ambil tema yang agak fantasy, ini juga karna inspirasi lagu dari kembaran Mimin, Selena Gomez,, okayy langsung aja ya readers 

Happy Reading~

 


Title : My Fairy Story 

Cast : Oh Hayoung as Abella as Hayoung Oh
           Min YoonGi
            >Others<

Genre : Fantasy, AU

Leght : Twoshoot

Author : SiaGikwang 

Disc : Cast adalah milik Tuhan, Orang tua, agensi dan diri mereka sendiri, author cuma pinjam nama,,but the story is my mine....!!!


 "Maka manakah yang harus kupilih, cinta butaku, keluarga atau kematian???"

~My~Fairy~Story~

Peri kecil bersembunyi dibalik dedaunan basah yang tertimpa hujan, dibalik celah batang daun itu si peri kecil melihat seorang pria tampan sedang membaca buku sambil memakan apel merah yang sangat ranum warnanya, hati kecilnya berbisik 'wah, tampan sekali pria itu, seandainya aku bisa bersama dengannya,,' wajah sumringah peri kecil itu berubah menjadi muram, ia berbalik dan mendapati kakeknya berada dibelakang sayapnya
''Apa yang sedang kau lihat Abella?'' Pertanyaan kakeknya membuat peri kecil yang benama Abella itu kaget sehingga ia sempoyongan dan jatuh terduduk, "akhh, kakek,, kakek membuat Abella kaget, hmm aduhh" Abella menggosok-gosokkan sayap kecilnya

"Abella, kakek bertanya apa yang sedang kau lihat?" Tanya kakek lagi sambil menolong Abella untuk bangkit berdiri "itu,, tidak ada apapun kek, aku hanya mengumpulkan air,, lihatlah" ucap Abella seraya menunjuk daun yang telah basah terkena hujan,
"Jangan berbohong, kau pasti sedang melihat manusia kan? Abella, kau tahukan kalau manusia itu adalah makhluk yang jahat, manusia telah menghanguskan banyak sekali rumah kita dan banyak membunuh kaum kita, kaum peri, bahkan para goblin, elf, kurcaci, siluman dan yang lainnya telah banyak yang mereka basmi, manusia sangat jahat dan berbahaya, maka itu menjauhlah dari para manusia, jangan memandang mereka, melihat mereka apalagi sampai menyukai mereka., ayo ambil air itu dan kita kembali kerumah," jelas kakek sambil membopong beberapa kendi kecil air dan sedikit sari bunga, Abella mengumpulkan air dan berjalan mengikuti kakeknya, ia melihat pria itu sekali lagi dan tersenyum miris, terlihat kekecewaan meluap diwajahnya,,,

Malam hari, Abella tidak bisa tidur, ia mengingat pria tampan itu lagi, semua gerakan pria itu ia hapal sampai bunyi ketika ia memakan apel merahnya, ia tersenyum malu saat membayangkan pria itu,
"Abella~" suara wanita menggema diseluruh kamar Abella, cepat-cepat Abella terbang membuka pintu kamarnya
"Ia, Ibu?" Tanyanya pada wanita yang disebutnya ibu itu,
"Apa kau tadi bersama kakek?" Ibunya malah bertanya, Abella mengangguk, wanita yang juga mempunyai sepasang sayap kecil itu menghela napasnya "dan kau bertemu dengan manusia?" Dengan ragu Abella kembali mengangguk tanda ia mengakuinya,, "baiklah ibu mengerti, basuh wajahmu dan tidurlah,," ibu Abella mengecup dahi putrinya dan meninggalkan kamar Abella "baik ibu, selamat malam" Abella membasuh wajahnya tetapi ia tetap tidak bisa tidur, wajah pria itu terbayang lagi dipikirannya,
"Apa yang harus kulakukan? Kenapa wajah itu tidak mau hilang?" Abella mengacak rambutnya frustasi, ia melihat keluar jendela, Abella menghitung jumlah bintang, namun tiba-tiba saja ia terfokus pada bunga yang bersinar tak jauh dari jendelanya, bunga yang sangat asing baginya, Abella penasaran dengan bunga itu, lalu ia mengendap-endap keluar untuk melihat bunga yang bersinar terang dimalam itu,,
Abella berhasil keluar dan benar saja, ia mendapati bunga itu bercahaya biru muda terang yang menyilaukannya,

"Abella~" suara seorang wanita keluar dari bunga itu, Abella terkejut, ia langsung terbang bersembunyi dibalik dedaunan, "Abella~ jangan takut, aku hanya ingin membantumu,, kau menyukai manusia itukan? Tapi kau tak berani karena kau hanyalah seorang peri dan keluargamu sangat membenci manusia, aku benar kan?" Suara itu terdengar meyakinkan, Abella mengepakkan sayapnya dan memberanikan diri untuk mendekati bunga itu lagi "jangan takut,, aku tau, hati kecilmu berkata kau ingin bersamanya kan??" Suara itu sangat menusuk kedalam kalbu Abella, benar ia menginginkan pria itu, "ia,, aku,, aku menginginkannya,," Abella tertunduk

"Aku bisa menolongmu Abella,,," kata suara itu lagi "bagai,bagaimana caranya?" Tanya Abella sedikit gugup,
"Cara? Abella, kau tidak perlu cara, yang kau perlukan hanyalah memenuhi syaratnya,," ucapan suara itu makin membuat Abella gugup "apa itu?" Tanyanya lagi,,

"Kau hanya perlu melepaskan sayap perimu dan memberiku sekantong serbuk peri," jelas suara itu
"Melepas sayapku? Bagaimana aku bisa melakukannya?" Pertanyaan Abella membuat kelopak pada bunga itu gugur satu,
"Tidurlah kau dikelopak bunga itu, maka tak berapa lama sayapmu akan tanggal, tapi sebelum itu, pergilah ambil serbuk peri dahulu,," Abella yang telah dibutakan oleh perasaannya tanpa ragu terbang menemui sahabatnya Zevon untuk meminta serbuk peri
"Abella,? Apa yang kau lakukan malam-malam ditempatku?" Tanya Zevon saat Abella menghampirinya
"Zevon, aku ingin sekantong serbuk peri, bisakah kau memberikannya untukku?" Pinta Abella
"Apa yang akan kau lakukan dengan serbuk itu?" Terdengar nada curiga disuara Zevon
"Aku benar-benar membutuhkannya sekarang, bukannkah kita sahabat?" Abella memohon pada Zevon, Abella tau, sahabatnya ini takkan tega bila dia sudah memohon seperti itu, dengan terpaksa Zevon memberikan serbuk itu pada Abella,,
Abella bergegas kembali kebunga itu, ia menyerahkan serbuk peri kebunga itu, "bagus Abella, sekarang taburkan setengah serbuk itu kedalam kelopak bunga ini dan separuhnya lagi taburkan dikelopak yang gugur tadi, lalu tidurlah kau diatasnya,," Abella yang telah buta akan perasaannya mengikuti arahaan suara itu, ia lalu berbaring diatas kelopak tersebut, beberapa menit kemudian, ia merasakan sakit pada punggungnya tetapi hanya sebentar, dan tak berapa lama kemudian sayapnya pun tanggal, Abella sangat senang mengetahui hal itu, ia membuka matanya dan mendapati punggungnya tak ditumbuhi oleh sayap lagi,
"Wah, apakah aku akan berubah menjadi manusia??" Tanya Abella pada bunga itu, suara didalam bunga itu tertawa, "ia Abella, sekarang tutuplah matamu, besok kau akan menjadi manusia, tapi ingat, sayap perimu takkan kembali lagi, dan pria itu harus menyukaimu juga, jika pria itu tidak membalas cintamu maka bersiap-siaplah kau untuk berubah menjadi ribuan serbuk, dalam kehidupan manusia nanti, kau harus berusaha untuk mendapatkan cinta pria itu, dan juga, jangan pernah menyebutkan namamu atau dunia peri akan terbongkar keberadaannya, sekarang, pergilah kau kehutan yang jauh dari para peri karna besok kau akan berubah, tidurlah disana atau carilah tempat yang bagus untukmu," suara itu tiba-tiba lenyap, Abela yang telah kegirangan berlari menelusuri hutan, ia terus berlari hingga kepinggiran hutan dekat kota, Abela berhenti dibawah pohon yang terlihat sangat besar, ia terlalu lelah untuk berlari lagi sehingga ia memutuskan untuk tidur dibawah pohon itu,,


~My Fairy~Story~ 

Keesokkan paginya, sebuah kendaraan berhenti didepan pohon Ek pinggir jalan, keluarlah seorang pria tua dari dalam mobil, ia mendekati pohon itu
"Nona, nona,, bangun nona,," pria tua itu mengguncang-guncangkan tubuh seorang wanita,
Wanita itu membuka sedikit kelopak matanya dan mengherjapkannya beberapa kali sekedar untuk membiasakan matanya terhadap sinar yang masuk,
"Maaf nona, apa yang kau lakukan disini?" Pria tua itu terlihat khawatir,,
"Ah, iya, aku, aku kelelahan tuan" jawab wanita itu,
"Lalu siapa namamu nona?" Tanya pria tua itu lagi
"Namaku, A,," wanita itu seperti teringat sesuatu "A,, aakh aku, namaku,, namaku,," wanita itu terlihat panik "apakah kau lupa nona? Dimana rumahmu?" Pria tua itu melihat kearah wanita itu, cukup lama wanita itu tidak menjawab, ia hanya menundukkan kepalanya, kemudian,,
"Aku tidak mempunyai rumah tuan, dan aku tidak tau siapa namaku,," nada wanita itu melemah,
Wajah pria yang telah ditumbuhi banyak uban itu berubah menjadi kasihan, "nona, ikutlah bersamaku, aku tak mempunyai anak maupun cucu, yang kupunya hanya seorang istri yang sudah 2 tahun lalu meninggal, ikutlah menjadi cucuku," ucapan pria tua itu membuat sang wanita menjadi takut,
"Jangan takut, mulai sekarang namamu adalah Oh Hayoung cucu dari Oh Sehun" pria tua itu tersenyum kegirangan sementara si wanita penuh dengan kebingungan

~My~Fairy~ Story~

Hayoung duduk melamun di taman belakang rumah, ia melihat kearah sekitar bunga-bunga yang bermekaran "dulu aku tinggal dalam kelopak-kelopak kecil bunga itu, dari seekor peri menjadi seorang manusia, baiklah dari Abella menjadi Oh Hayoung, akh~ ibu dan kakek, aku mulai merindukan mereka" kakek keluar dari rumahnya berjalan mendekati cucu angkatnya itu
"Hayoungie, apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya kakek sambil membelai rambut Hayoung
"Ah, tidak kek, tidak ada, aku hanya merasa kesepian, disini aku tidak memiliki teman," ucap Hayoung, kakek memandangnya iba, "kakek mengerti, besok kakek akan suruh anak teman kakek untuk tinggal disini, untungnya besok kontrak apartemennya sudah habis, jadi dia bisa pindah kemari" ucapan itu hanya dibalas senyuman oleh Hayoung, kakek ikut bergabung bercerita panjang tentang hidupnya kepada Hayoung, menceritakan bahwa dulu istrinya mempunyai kanker rahim sehingga tidak dapat memiliki anak, dan kecelakaan pesawat yang membuat istrinya meninggal, begitu antusias Hayoung mendengarkan cerita kakek hingga larut malam,,
"Hayoungie, apa kau tidak ingat tentang keluargamu?" Tanya kakek yang membuat Hayoung tertunduk bisu, ingin sekali ia bercerita tentang hidupnya tapi menurut perjanjian itu tidak mungkin..


~My~Fairy~Story~

Matahari membangunkan Hayoung yang telah tertidur lelap, dihadapannya telah ada sebuket mawar putih, harum bunga itu membuat Hayoung tersenyum senang, tapi, siapa yang memberinya bunga sepagi ini? Apa mungkin kakek?
Hayoung bergegas keluar kamar dengan bunga ditangannya ia mencari keberadaan kakek yang ternyata ada diteras samping dengan secangkir teh ditangannya,

"Kakek,," panggilnya, kakek menoleh dan tersenyum kearah Hayoung "kau sudah bangun Hayoungie?" Sapa kakek, Hayoung membalas senyuman kakek dan bertanya "apa kakek yang memberiku bunga ini?" Hayoung menunjukkan sebuket mawar putih kepada kakek
"Apa kau menyukainya? Tadi kakek berjalan-jalan keluar dan melihat seorang nenek berusaha menjual bunga-bunganya, jadi kakek membelinya satu, syukurlah jika kau menyukainya" jawab kakek, Hayoung menganggukkan kepalanya
"Iya, aku menyukainya kek"

~ttttteeettttttt~
Bunyi bel menghamburkan kesenangan mereka berdua, dengan cepat bibi membuka gerbang pintu rumah yang seperti istana itu,
"Ah, itu pasti anak teman kakek, ayo kita kedepan" kakek bangkit dari tempat duduknya, Hayoung mengikuti kakek dibelakang

"Kau sudah datang? Masuklah" ucap kakek mempersilahkan pemuda itu untuk masuk,
"Hayoungie, ini Min Yoon gi, YoonGi, ini Hayoung cucu kakek"
YoungGi menjulurkan tangannya kearah Hayoung, ketika melihat wajah YoonGi betapa terkejutnya Hayoung, ternyata pemuda inilah yang disukainya,

Dengan terburu-buru Hayoung menjabat tangan YoonGi, keduanya tersenyum ramah
"YoonGi, kamarmu disebelah kamar Hayoung, Hayoungie, antarkan YoonGi kekamarnya," kakek meninggalkan kedua anak muda itu, ia berjalan menuju tempatnya tadi,

"Mari," ajak Hayoung, ia berjalan dengan jantung berdetak kencang, apakah ini sebuah kebetulan atau permainan takdir yang membingungkan, entah apapun itu, tapi permainan ini menyenangkannya,
"Ini kamarmu.." Hayoung mempersilahkan YoonGi masuk, YoonGi memperhatikan sekitar dan masuk sambil meletakkan ransel besarnya,

"Hey nona manis, namamu Hayoung kan?" Ucapan itu membuat Hayoung menjadi kikuk,
"Ii,ii,,ia, namaku Hayoung, Oh Hayoung" jawaban gugup Hayoung membuat YoonGi tertawa,,
"Kenapa kau tertawa??" Hayoung memandang YoonGi heran,
"Kau lucu, aku menyukaimu,,"
"Apa?" Mata Hayoung terbelalak "apa kau bilang, kau menyukaiku?" Dengan polos YoonGi menganggukkan kepalanya
"Maksudmu?" Hayoung menatap YoonGi penuh pengharapan, bibir bawahnya digigitnya jantungnya semakin cepat berdetak

"Karna kau lucu, aku menyukaimu sebagai temanku, aku telah lama hanya berteman dengan buku, ternyata lucu juga ya berteman dengan manusia, akh~ bisakah kita menjadi teman?" YoonGi memperjelas perkataannya, membuyarkan impian Hayoung, "teman?" Bisik Hayoung, hampir saja Hayoung menangis karna kekecewaannya, tetapi mungkin karna bakat perinya dia bisa menahan perasaannya bahkan menjadi ceria
"Baiklah, kenapa kita tidak boleh berteman??"



»» Sementara di rumah para peri ««

"Ayah kemana perginya Abella,? Sudah hampir 2 minggu ia tak kembali? Bagaimana ini ayah??" Ibu Abella menangis mencari keberadaan Abella, kakek memandang kearah langit dengan perasaan muram,
"Ayah, aku akan ketempat Zevon, mungkin Zevon tau keberadaan Abella" ibu Abella bergegas mengunjungi Zevon, kakek terlihat sangat sedih
"Apa mungkin, Abella,, dimana kau cucuku?"

Sesampainya ditempat Zevon, ibu langsung bertanya keberadaan Abella kepada Zevon,
"Maaf bi, aku juga tidak tau, terakhir aku melihatnya yaitu pada saat,, akhh~seminggu yang lalu, malam purnama iya bi, dia terlihat terburu-buru meminta sekantong serbuk peri, aku tak tau itu untuk apa, tapi itu terakhir kali aku melihat Abella,,"
Mendengar cerita Zevon, ibu mengerti apa yang terjadi, secepatnya ibu menemui kakek ia menceritakan apa yang Zevon katakan padanya,,

"Serbuk peri? Apakah firasatku benar?? Abella telah menjadi,,,"

Dari luar terdengar suara tawa yang menggelegar, pintu rumah Abella roboh dan muncullah sesosok peri berwarna hitam dengan wajah yang cantik namun menyeramkan, ia menerobos masuk kedalam rumah

"Andelina!!" Pekik kakek, wanita yang disebutkan bernama Andelina itu terdiam, lalu dengan tatapan iblis menatap tajam kakek
"Kau masih mengenalku kakek tua?! Iya akulah Andelina,, seekor peri yang diusir dan dikutuk dari negerinya sendiri, bahkan dari keluarganya,," terdengar banyak penekanan dari setiap kata-katanya, lalu tatapannya berubah menjadi kasihan memandang ibu Abella

"Anderin, wanita yang kasihan, kau sedang mencari anakmu yang telah dibutakan cinta itu? Owhh saudari kembarku, bagaimana? Bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau cintai?? Menyakitkan bukan??" Ucap Andelina sambil mengubah mimik wajahnya menjadi menyeramkan kembali..

Ibu Abella terkejut mendengar perkataan wanita itu
"Apa yang kau lakukan terhadap Abella?? Dimana dia??" Ucapnya histeris, kakek mencoba mendekati Andelina tetapi gagal karna Andelina memberikan mantra jahatnya sehingga kakek terpental jauh,,

"Ayah!!!" Ibu Abella menjerit berlari mendekat dengan ayahnya "kau kejam Andelina,,! Keterlaluan!! Dia ayahmu! Ayah kita! Kau benar-benar..." Ibu Abella murka, ia mengeluarkan mantra peri, tetapi dengan mudah mantra itu ditepis oleh Andelina
"Kejam?? Siapa yang lebih kejam Anderin, aku atau keluarga busuk ini,,?!? Kalian membuangku dan mengutukku hanya karna aku menikahi manusia? Haha tapi lihatlah sekarang, anakmu sendiri, anakmu sendiri sekarang yang berusaha mendapatkan cinta seorang manusia,, haha.. Jika dia berhasil menikah dan memiliki keturunan dari manusia, maka hancur sudah bangsa peri" wanita itu tertawa jahat dan lenyap ditelan asap, kakek meringis kesakitan, ibu Abella menolong kakek,,
Kakek memandang sendu penuh arti kearah anaknya itu "sekarang apa yang akan kita lakukan Anderin? Andelina telah kembali, kita harus membawa Abella kembali"

"Ia ayah, tapi, aku akan merawatmu dulu, baru aku akan mencari Abella"



~My~Fairy~ Story~

Hari berlalu dengan cepat, Hayoung dan YoonGi semakin akrab, hari ini mereka akan pergi ketaman bermain

"Hayoung-ah, apa kau telah selesai? Cepatlah keluar" YoonGi berteriak dari balik pintu kamar Hayoung, sementara siwanita masih sibuk memilih pakaian,,
'Ah, kata bibi, ini akan menjadi kencan,,' batin Hayoung kegirangan

Hayoung keluar dengan mini dress cream berbahan denim dengan rambutnya yang dibiarkan terurai, sepatu high heels berwarna coklat muda yang senada dengan tasnya, dia terlihat sangat cantik, sementara YoonGi memandang Hayoung dengan wajah yang sulit untuk didefenisikan, seperti kagum, kaget, tertarik atau sejenisnya, mereka mengendarai mobil yang memang dipinjamkan oleh kakek

Sesampainya ditaman bermain, mereka berdua bingung ingin bermain dengan permainan apa terlebih dahulu
"Apa kau ingin naik Roller coaster? Aku kira wahana itu cukup menantang,," tawar YoonGi yang dijawab anggukan mantap oleh Hayoung

Mereka berdua memulai dengan tenang, sampai "uwaaa~ yaaa,,!! Huuuu waaa~ " mereka berdua tertawa dan menjerit kegirangan, hingga tanpa sadar Hayoung memeluk lengan YoonGi dengan erat,,

Hingga mereka turun dari Roller Coasterpun Hayoung masih memegangi lengan Hayoung, "heyy, apa kau setakut itu??" Tanya YoonGi sambil memandangi wajah Hayoung dengan cemas

"Tidak,tidak sama sekali, hanya saja jantungku berdebar cepat, bahkan sangat cepat, sepertinya jantungku membekak keseluruh tubuhku hingga kakiku tak sanggup berdiri karena terlalu berat,, sangat menyenangkan" ucap Hayoung sambil tertawa

"Apa kau ingin menaikinya lagi?" YoonGi menawarkan untuk menaiki Roller Coaster lagi namun ditolak oleh Hayoung
"Ayo kita kepermainan lain, pasti ada banyak yang lebih menyenangkan" ajaknya

"Bagaimana kalau Double Rock Spin? Itu sangat menantang,," ucap YoonGi sambil menunjuk keatas, Hayoung mendongakkan kepalanya dan ia menggeleng ngeri "akh~ kepalaku akan pusing jika naik itu,," tolak Hayoung dengan gaya lucunya,,

"Umm,, Bungee Drop?" Tawar YoonGi lagi kali ini dihiasi dengan senyum jahilnya, Hayoung tertawa gemas, "baiklah, ayo~" balas Hayoung

Mereka berdua menunggu giliran, dan beberapa saat kemudian, sabuk pengaman telah terpasang, "apa kau siap untuk naik Hayoung-ah?" Ledek YoonGi, "tentu saja,," balas Hayoung mereka naik secara perlahan hingga ketinggian 38 meter lalu "AAAAAAWWAAAAA KYAAAA~~" semua orang menjerit, bagaimana tidak, mereka dihempaskan dari ketinggian tersebut dengan kecepatan 90 Km/jam
Puas dengan Bungee Drop, mereka lalu menaiki wahana-wahana ekstrim lain seperti Gryo Swing, Let's Twish dan Hurricane..

Karena jantungnya yang telah dipompa sedemikian cepat, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menaiki satu wahana yang tenang,

"YoonGi-ssi, apa itu?" Tunjuk Hayoung pada salah satu permainan "oh~ itu Bianglala, kau ingin naik itu?" Ajak YoonGi, "iya,," jawab Hayoung dengan cepat,,

Mereka berdua pun menaiki Bianglala, Bianglala yang mereka naiki masih ditengah, tetapi tiba-tiba jalannya macet, petugas memberi pengunguman bahwa Bianglala akan diperbaiki sebentar

"Wah, YoonGi-ssi, bagaimana ini? Apa kita tak akan turun?? Aku takut~" ucap Hayoung memelas, YoonGi meraih tangan Hayoung dan menggenggamnya "tak apa, sebentar lagi juga akan jalan, bersabarlah.." "Ahh apa hari ini kau senang?" Sambungnya
"Iya, terimakasih YoonGi-ssi,," ucap Hayoung "Hayoung-ah, jangan memanggilku begitu formal, panggil saja aku dengan santai, akh~ bagaimana kalo YoonGi oppa?" YoonGi tersenyum dan memperlihatkan swinknya, "apa aku boleh memanggilmu oppa?" Tanya Hayoung polos "tentu, kakekmu kan teman ayahku, jadi itu tak masalah" ucap YoonGi santai sambil terus menggenggam tangan Hayoung, Hayoung memandang tangannya dan tersenyum senang

Bianglala telah berjalan normal, tepat pada saat mereka berada diatas Bianglala berhenti lagi, petugas kembali memohon maaf, sementara Hayoung terkagum dengan pemandangan diatas
"Oppa,, lihatlah.. Wah~ indah sekali dari atas sini" disisi lain YoonGi malah menjadi meringkuk, "oppa~" panggil Hayoung, ia terkejut mendapati kondisi YoonGi "oppa, kau baik-baik saja?" Suara Hayoung terdengar cemas, ia berpindah dari posisinya kesebelah YoonGi, "oppa,," Hayoung memberanikan dirinya untuk merangkul YoonGi, hingga Bianglala kembali berjalan dan mereka turun, "oppa ada apa denganmu?" Hayoung kembali khawatir, tapi YoonGi hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja,,

Sebelum pulang, mereka mampir untuk makan, di restoran SongSong Couple (masih sempet ya thor XD) restoran yang bernuansa pasangan ini membuat Hayoung senang dalam hati 'apa dia menyukaiku juga?' Batinnya

"Kau ingin memesan apa Hoyoung-ah?" Tanya YoonGi "terserah oppa,," jawabnya

"Baiklah, 2 steak dan tolong bawakan anggur" ucap YoonGi kepada pelayan yang sedari tadi menunggu pesanan mereka

"Oppa, gadis seperti apa yang oppa sukai?" Hayoung bertanya dengan serius kepada YoonGi
"Ya? Kenapa kau menanyakannya?" YoonGi malah balik bertanya kepada Hayoung "kau hanya perlu menjawab oppa~" rengek Hayoung
"Baiklah~ umm seseorang seperti...mu, Hoyoung-ah" jawab YoonGi yang dibalas dengan ekspresi terkejut Hayoung

"Apa oppa,, oppa menyukaiku? Menyukaiku juga??" Tanya Hayoung dengan mulut ternganga

"Ju..ga??" Ucap YoonGi sambil menautkan kedua alisnya



TBC~


Thanks ya readers udah baca, hehe sedikit gaje memang, tapii yahh namanya juga abal-abal, tunggu kelanjutan ceritanya ya Readers^^

Jangan lupa tinggalkan jejak agar Mimin tambah semangat!!!


Oh iya., jika dari para Readers ini ada yang SongSong Shipper, please bantu like FP kita di SongSong Couple Shipper Thanks before^^