Hi Readers^^
Akhirnya Mimin bisa menyelesaikan FF MoonLight ini, hehe maaf untuk yang udah pada nunggu lama,, untuk part 1 adalah cerita pengalaman Mimin, tapi untuk part 2 adalah murni khayalan Mimin semata.. okayy gak perlu ngomong panjang lebar lah, waktunya membaca, maaf kalo nggak sika ending nya, don't bash please,,, coment?? WAJIB!!!
Happy Reading,,
Akhirnya Mimin bisa menyelesaikan FF MoonLight ini, hehe maaf untuk yang udah pada nunggu lama,, untuk part 1 adalah cerita pengalaman Mimin, tapi untuk part 2 adalah murni khayalan Mimin semata.. okayy gak perlu ngomong panjang lebar lah, waktunya membaca, maaf kalo nggak sika ending nya, don't bash please,,, coment?? WAJIB!!!
Happy Reading,,
MOONLIGHT
Title. : Moon Light
Author. : SiaGikwang
Genre. : AU, Romance,
Cast. : Song Jihyo
Song Joongki
Park Bom
Kim Young Woon a.k.a Kangin
Kim Young Woon a.k.a Kangin
« Other »
PG. : 14
Length : TwoShoot
PG. : 14
Length : TwoShoot
Disc. : This story's my mine!!!!!!!!!!
"Menangislah, kau dapat meminjam bahuku,, bukankah kita teman??" Ucap Kangin,
Park Bom menangis tersendu-sendu dipelukkan Kangin,,
Hingga kaki mereka melangkah pergi menjauhi keramaian,,
~~~
Disekolah, belum ada tanda-tanda Park Bom, Kangin resah
menunggunya, hingga bel berbunyipun baik Park Bom ataupun Jihyo keduanya
tak nampak,,
"Kemana hilangnya 2 yeoja ini?? Mereka benar-benar, baiklah Joongki
memang keren tapi,, ah yeoja-yeoja itu keterlaluan,," gerutunya,,
Yoo seongsanim memberi penjelasan panjang lebar sepanjang
pelajaran, hingga akhirnya matanya tertuju pada 2 kursi yang kosong,
"Park Bom, Song Jihyo, dimana mereka??" Tanya Yoo seongsanim,
"Sakit seongsaenim,," jawab Kangin terburu-buru ,, lalu Yoo seongsaenim melanjutkan pelajarannya,,
"Jadi, jika sebuah senyawa bertemu dengan senyawa lain dan
mengandung unsur yang berbeda, maka hal itu dapat dilihat dari nilai,,,"
~~~
Kangin sibuk menanyakan kabar Park Bom dan Jihyo, tapi tak satupun
yang membalas pesannya,, hingga Namjoo lewat dan secara tiba-tiba
"PLAKKK"
"Nappeun saram,, tega sekali kau oppa," Namjoo terisak, Kangin memegangi pipinya yang terlihat memerah,,
"Yakk!! Apa yang kau lakukan? Berani sekali," bentak Kangin
"Oppa, kau yang berani sekali padaku, seenaknya saja kau
mempermainkanku eoh?? Kau pikir aku hanya akan diam saja,, teganya kau
membohongiku seperti itu, aku benar-benar tulus mencintaimu tapi kau,,
aku meninggalkan Gongchan agar aku bisa bersama denganmu, tapi kau hanya
mempermainkanku, apa? Suka sesaat kau bilang? Apa kau pikir bisa
segampang itu?? Kau pikir bagaimana perjuanganku hah? nappeun saram!!!"
Tangisan Namjoo semakin keras
"Ah,, mianhae,, puas?? Sekarang pergilah,," ucap Kangin dengan wajah dinginnya,
Namjoo terbelalak dibuatnya, "opp,,oppa,?!"
"Jika kau tidak mau pergi, aku saja yang pergi,," Kangin berjalan meninggalkan Namjoo yang akhirnya menangis sendiri,,
»« Park Bom POV »«
Bukan berarti aku benci, aku hanya marah kenapa Jihyo tak
memberitahuku yang sebenarnya,, apa dia menyukai Joongki seonbae atau
bahkan mencintainya, apapun itu seharusnya dia jujur padaku, itu yang
membuatku marah,, aku seperti orang jahat, seperti orang yang tak peka
dengan sahabatku, kami telah banyak memiliki kesamaan, apa kami juga
harus menyukai orang yang sama,?
Aku benar-benar tak mengerti dengan sesuatu yang disebut takdir,
semua ini bukan tentang apa yang disebut sebagai kebetulan, akhh
sepertinya aku butuh udara segar,,
»« Author POV »«
Jihyo mengherjapkan matanya beberapa kali, ia masih mengingat
kejadiannya tadi malam, "wajah Joongki seonbae sangat dekat denganku,
aku bahkan dapat mencium aromanya, ahh,, dia benar-benar tampan,," wajah
Jihyo memerah, sekali-kali dia menutupi wajahnya dengan selimut,, ia
meraih ponselnya, dan membaca pesan dari Kangin,,
"Jihyo-ya, kenapa kau tak datang kesekolah,, aishh kalian berdua membuatku repot saja,,"
"Ah benar, sekarang jam berapa?" Ketika dia melihat jam, ia langsung terkejut,,
"Sudah jam 5 sore?!? Aigoo,, akhh lebih baik aku tidur lagi,," ucapnya dan sesaat kemudian dia telah tertidur,,
~~
Ponsel Jihyo tak henti-hentinya berdering itu pesan dari Kangin,
Jihyo membuka malas kedua matanya meraih ponselnya dan
menonaktifkannya,,
"Kangin itu terlalu cerewet,," gerutunya, Jihyo bangun dari tidurnya
mencari diary mungilnya, ia melihat langit diluar kaca jendela, gelap,,
"Menulis sebuah kisah indah nan romantis? Ah~ " Jihyo mengukir eye smile diwajahnya,,
Ia kembali duduk dibalkon jendela, mulai menggoretkan tinta di diary kesayangannya itu
"Bahkan sahabat kecilku ini sudah terlalu bosan dengan kisah seorang
pangeran tampan berkuda putih, yaa aku tau, sangat bosan,, tapi entah
mengapa si penulis tak kunjung memberikan akhir untuk kisah ini, apakah
air mata kebahagian atau kesedihan yang akan terwujud,, begitu
sempurnanya pangeran itu, hanya hatinya saja yang belum dapat terbaca
oleh sang penulis,
Dimana seharusnya pangeran itu berakhir dengan puteri yang cantik
jelita, tapi sayang ada seorang rakyat jelata yang menginginkan cinta
pangeran itu, bersikap seolah tak ada yang tersakiti, si rakyat jelata
mengubur perasaanya namun selalu gagal, mencoba menghilangkan kenangan
indah tentang si pangeran, tapi apa yang dapat dilakukan jika ternyata
perasaannya lebih kuat daripada pikirannya,? Pangeran tampan itu
memberikan setangkai mawar hitam kepada si rakyat jelata, tapi lalu
memberikan rangkaian bunga berwarna untuk si puteri jelita, haruskah si
rakyat jelata cemburu? Akhir kisah yang tak pernah dibuat dan mungkin
takkan berujung, mengalah tapi ingin menang, menang tapi tak ingin
menanggung perasaan bersalah, atau kalah dengan perasaan menyesal seumur
hidup? Si rakyat jelata..."
Goretan itu berhenti ketika awan mendung mulai menghilang, Jihyo
melihat jam dan ternyata masih pukul 8 malam, ia menutup diary nya dan
berjalan keluar rumah,
Jihyo berhenti di tempat bermain, ia duduk di sebuah ayunan yang
tepat menghadap kearah sang dewi malam,, air matanya jatuh membasahi
pipinya, isakkan kecil terdengar dari bibirnya,
Entah apa yang sedang ia pikirkan yang jelas ia terlihat sangat menyedihkan
"Bulan,, haruskah aku bercerita tentang perasaan menyesalku
terhadap sahabatku? Aku,, tau aku salah, sebab itu aku ingin meminta
maaf tapi aku tak sanggup untuk menyatakannya langsung, setiap hari
batinku tersiksa, aku tersenyum walau akhirnya aku harus menangis, aku
mencintainya lebih dulu, egois memang, apakah mencintai orang yang sama
dengan sahabatku, apakah itu sebuah dosa besar? Aku ingin melupakannya
tapi sumpah aku tak dapat melakukannya, semakin aku mencoba untuk
melupakannya entah mengapa rasa rinduku bertambah,
Bulan,, bagaimana caranya agar aku dapat melupakannya? Bom-ah
mianhae, jeongmal mianhae aku mencintai Joongki seonbae, aku benar-benar
mencintainya, bisakah kau memaafkanku? Bom-ah,, "
Jihyo terus terisak,,
Park Bom tak sengaja lewat dan mendengar seluruh perkataan Jihyo,
matanya terbelalak dan menguraikan air mata, ia terduduk lemah,,
"Jihyo-ya mianhae,, dasar bodoh,," Park Bom menangis tersendu-sendu
~~~~~
Keesokkan paginya, Joongki dan Youngjae duduk di tangga sekolah
"Youngjae-ya,," panggil Joongki "hmm wae??" Jawab Youngjae dengan sedikit malas
"Kau ini sebenarnya sahabatku atau bukan sih? Huufftt aku ingin
bertanya, menurutmu aku ini lebih pantas..." Belum sempat Joongki
selesai berbicara Youngjae langsung memotongnya
"Kenapa harus Jihyo?" Joongki menaikkan sebelah alisnya, "apa maksudmu?" Tanyanya keheranan,
"Jihyo-ssi, dari semua yeoja yang ada disini, kenapa harus dia?" Tanya Youngjae
"Aku tidak,, aku tidak menyukainya, kau taukan dari dulu aku
menyukai Park Bom, kenapa malah ke Jihyo?" Joongki memasang wajah
bingungnya disertai senyum ragu-ragu miliknya
"Aku mengenalmu Song Joongki, kuharap kau tak akan mengecewakan
siapapun, siapapun,." Youngjae menutup kata-katanya dan berjalan
menjauhi Joongki, ia berjalan tenang menuju belakang bangunan sekolah,,
disana ia bertemu Park Bom,,
~~~~
Sementara itu, Kangin mengitari sekolah mencari keberadaan Namjoo,
yang akhirnya mereka bertemu di taman sekolah "Joo-nie" panggil Kangin,
dengan wajah sebal Namjoo menoleh sebentar dan tak menghiraukan Kangin
"Yakk! Namjoo-ssi, nae Joo-nie" Kangin berteriak kencang membuat semua siswa yang berada disitu melihat kearahnya,
"Aisshh,," gerutu Namjoo,
Kangin berlari dan langsung memeluk Namjoo, Namjoo berontak namun kekuatan Kangin lebih besar darinya,
"Mianhae, jeongmal mianhae, dan juga, Saranghae,, aku benar-benar
mencintaimu,," bisik Kangin ditelinga Namjoo yang membuat gadis itu
mendelik "mworago?" Tanyanya,,
"Awalnya aku tak menyadari apapun, tapi setelah kejadian semalam
aku mulai berpikir bahwa kau benar-benar mencintaiku, kau bahkan masih
sanggup memanggilku oppa, aku benar-benar menyukainya,," Ucap Kangin,
Namjoo hanya tersenyum malu menanggapi ucapan Kangin,,
Jihyo menatap kejadian itu dari jauh "pabo, " ucapnya sambil tertawa geli melihat sahabatnya itu,,
~~~~
Sekolah mengumumkan bahwa 2 hari lagi akan diadakan festival Super
Moon di kawasan sungai Han, maka dari itu, baik siswa maupun siswi
dipersilahkan untuk menghadiri festival yang dilaksanakan 3 tahun sekali
itu, Jihyo sangat antusias sekali menanggapi hal itu,,
"Bom-ah, apa kau,," tiba-tiba Park Bom meninggalkan Jihyo yang belum selesai berbicara itu,
"Kenapa dengannya?" Tanya Jihyo dalam hati
Di koridor sekolah, Jihyo berpapasan dengan Joongki,
"anyeonghaseyo seonbaenim" sapa Jihyo saat melewati Joongki "ah
anyeong,, umm chakkaman, saeng, apa lusa kau akan datang ke festival?"
Tanya Joongki, Jihyo tersenyum "pasti, aku sangat menyukai bulan, tidak
mungkin aku melewatkannya" jawab Jihyo "waeyo seonbae?" Sambungnya
"geunyang,,, umm, aku pergi dulu,," ucap Joongki dan berlalu pergi,,
~~~~
•• Jihyo POV ••
" Ahh,, akhirnya satu hari lagi aku akan melihat bulan yang sangat
besar, bulan,, aku ingin akhir dari cerita Seorang Pangeran tampan
berkuda putih itu, berikan aku akhir yang baik," ucapku seraya menutup
kedua mataku, Aku benar-benar ingin melihat bulan itu, tapi,, ada apa
dengan Park Bom? 2 hari terakhir ia tak berbicara padaku,,
Aku menelpon Park Bom tapi malah operator yang menjawab, aku
mengiriminya pesan dan beberapa bm, tapi tak ada satupun yang dibalas,
"Bom-ah, jika kau marah padaku, setidaknya berikan aku alasan yang jelas, Bom-ah~" send
Beberapa menit, jam, berlalu tapi pesanku tak dijawab, aku menge-PING!!! Bmnya, tapi juga tak di read,,
Aku benar-benar pusing, apa yang sebenarnya terjadi?? Bom-ah,,,
Aku mengguling-gulingkan tubuhku dikasur, dan lama kelamaan akupun tertidur
•• Author POV ••
Malam ini adalah malam yang telah ditunggu-tunggu oleh banyak orang, festival super moon akhirnya di mulai,,
Yoo seongsaenim terlihat sedang berdansa romantis dengan istrinya diiringi oleh suara merdu biola,,
Tak luput dari pandangan Kangin dan Namjoo layaknya sepasang merpati, yang dengan serasi memamerkan kemesraan mereka,,
Tapi, Jihyo, Park Bom, dan juga Joongki tak kunjung tampak, kemana mereka bertiga?
Tak berapa lama Park Bom muncul dengan gaya bonekanya, cantik,, ia
memandangi sekitar, seperti sedang mencari keberadaan seseorang,
Jihyo datang, tapi langsung mencari tempat yang jauh dari keramaian,
dipinggir sungai yang sedikit terpasang lampu, ia tersenyum puas
memandang bulan,,
Begitu bunga api diluncurkan, itu pertanda bahwa festiva dimulai,
musik dimainkan dengan keras, seperti sedang berada dalam pub semua
orang menari tanpa beban pikiran,,
Jihyo menyadari musik di pasang keras, ia berdiri dan berteriak
"SUPER MOON,, NANEUN SONG JIHYO IMNIDA, AKU MENCINTAINYA, SANGAT
MENCINTAINYA, TAPI,, MULAI SEKARANG AKU AKAN BERHENTI MENCINTAINYA, AKU
BENAR-BENAR AKAN BERHENTIIIIII"
Ia kembali menangis,
Suara musik tak didengarnya lagi, ia terlalu terhanyut dengan kesedihannya, tiba-tiba seseorang memeluk Jihyo dari belakang
"Jihyo-ya mianhae,," suara Park Bom mengiang ditelinga Jihyo,,
"Yaa, Bom-ah,," Jihyo membalikkan badannya, tampak wajah sahabatnya itu tepat didepannya,,
Keduanya terisak,,
"aku benar-benar minta maaf Jihyo-ya,,"
"Aniya Bom-ah, seharusnya aku yang meminta maaf, aku akan berhenti mencintainya,," ucap Jihyo
"Kau tak perlu melakukan itu Jihyo-ya, Youngjae seonbae telah memberi tahuku semuanya,," Park Bom mengusap air mata diwajahnya
"Youngjae seonbae?"
FlashBack On ••
Youngjae berjalan kebelakang gedung sekolah disana ia bertemu
dengan Park Bom yang duduk terisak dikursi taman belakang gedung,
Youngjae menghampirinya
"Ada apa denganmu Park Bom-ssi?" Tanya Youngjae, Park Bom mengalihkan pandangannya
"Gwenchanna, seonbae aku pergi dulu ya,," belum sempat Park Bom pergi, tangan Park Bom ditahan oleh Youngjae
"Joongki memang menyukaimu,, tapi,," ucap Youngjae menggantung
"Aku tak ingin mendengar hal itu seonbae, aku terlalu kecewa
mendengarnya," jawab Park Bom sambil mencoba melepaskan tangannya namun
gagal
"Tapi dia mencintai Jihyo, lalu mana yang harus dipilihnya?" Tanya
Youngjae "kumohon padamu, ini bukan tentang siapa yang salah tapi
tentang siapa yang dipilih, jangan membenci Jihyo ataupun Joongki,"
sambungnya
Air mata Park Bom menetes "aku tak membenci siapapun, tak pernah,,
tapi ini juga menyakitkan untukku, seonbae, kau hanya tak tau bagaimana
rasanya,," Park Bom menggigit bibir bawahnya mencoba menahan tangisannya
"Aku tau, bahkan aku terlalu tau untuk itu, daripada kau, aku..." Youngjae perlahan melepaskan tangannya dari Park Bom
"Seonbae,," Park Bom memandang heran Youngjae tetapi Youngjae memalingkan wajahnya,
"Park Bom-ssi, pasti ada orang yang lebih pantas untukmu,," ucapan Youngjae diakhiri dengan deringan suara bel
FlashBack Off ••
Wajah Jihyo menunjukkan jika dia sangat terkejut,
"Aku benar-benar telah melupakannya, aku sangat menyesal Jihyo-ya,," Park Bom tertunduk, Jihyo langsung memeluk Park Bom,,
Park Bom dan Jihyo duduk bercanda ria di pinggir sungai hingga perlahan suara biola mendekati mereka,
Nada dari biola itu adalah lagu dari Kim Dae Hee ft Kang Haneul - Human Love
Lalu terdengar seorang namja bernyanyi
Nae sarang~
Na boda deo sojunghan
Geudaega naege gidae shilsu ittorok
Jikilgeyo, i moseub areumdaun isungan sarangeuro
Uri yeongweoni hamkke
Eonjekajina hamkke haeyo
Geudae ije nae gyeote isseoyo
Hangsang malgeun nareun anira haedo
Nae saram, na-e sarang maneuro
Utge haejulsu itjyo
Ije geokjeong marayo
Nae saram
Nae sarang~
Na boda deo sojunghan
Geudaega naege gidae shilsu ittorok
Jikilgeyo, i moseub areumdaun isungan sarangeuro
Uri yeongweoni hamkke
Eonjekajina hamkke haeyo
Sarange biga ogo barame heundeullyeodo
Hamkke gyeondyeo naegetjyo
Nae saram, nae sarangi nikka
Uri hamkke nikka
Geudae~
Na boda deo sojunghan
Geudaega naege gidae shilsu ittorok
Jikilgeyo, i moseub areumdaun isungan sarangeuro
Uri yeongweoni hamkke
Eonjekajina hamkke haeyo
Dangshineun na-e.. sarang
Na boda deo sojunghan
Geudaega naege gidae shilsu ittorok
Jikilgeyo, i moseub areumdaun isungan sarangeuro
Uri yeongweoni hamkke
Eonjekajina hamkke haeyo
Geudae ije nae gyeote isseoyo
Hangsang malgeun nareun anira haedo
Nae saram, na-e sarang maneuro
Utge haejulsu itjyo
Ije geokjeong marayo
Nae saram
Nae sarang~
Na boda deo sojunghan
Geudaega naege gidae shilsu ittorok
Jikilgeyo, i moseub areumdaun isungan sarangeuro
Uri yeongweoni hamkke
Eonjekajina hamkke haeyo
Sarange biga ogo barame heundeullyeodo
Hamkke gyeondyeo naegetjyo
Nae saram, nae sarangi nikka
Uri hamkke nikka
Geudae~
Na boda deo sojunghan
Geudaega naege gidae shilsu ittorok
Jikilgeyo, i moseub areumdaun isungan sarangeuro
Uri yeongweoni hamkke
Eonjekajina hamkke haeyo
Dangshineun na-e.. sarang
Namja itu adalah Song Joongki,,
Park Bom tiba-tiba telah berpindah posisi, ia tak berada disamping Jihyo lagi sekarang
"Jihyo-ssi,, Saranghae" ucap Joongki yang memegang lembut jemari Jihyo
"Sseeon sseonbae,, mwoya ige?" Jihyo tergagap, dihadapannya bertebaran ribuan balon yang dilepaskan kelangit,
"Saranghae Song Jihyo-ssi" semua orang memperhatikan kejadian
tersebut, Jihyo menoleh ke arah Park Bom, Park Bom dengan semangat
menganggukkan kepalanya dihiasi dengan senyuman bahagia diwajahnya
Jihyo tersenyum ragu menanggapi hal tersebut, tetapi ia langsung
memeluk Joongki "nado, nado saranghae Seonbaenim" ia menangis, tangisan
bahagia, sambutan sorak tepuk tangan meriuhkan kejadian itu, Super Moon
menjadi saksi,,
Dikeramaian itu, terlihat Youngjae yang tersenyum kecil melihat hal
itu, lalu perlahan mulai menghilangkan jejaknya, Park Bom yang
menyadari bahwa Youngjae berjalan menjauh mengejarnya, ditempat yang
sunyi ia memanggil Youngjae
"Seonbae~" panggilnya, langkah Youngjae berhenti tapi ia tak menoleh
"Gomapseumnida" ucap Park Bom seraya membungkuk hormat
"Tapi, kenapa kau pergi meninggalkan pesta yang belum usai itu seonbae?" Sambungnya lagi
Youngjae berbalik dan berjalan mendekati Park Bom, ia memegang bahu Park Bom dan
Chu~
Megecup sekilas bibir Park Bom lalu berjalan meninggalkan Park Bom,
Youngjae melambaikan sebelah tangannya saat ia memunggungi Park Bom
Park Bom hanya diam mematung bisu sambil memegangi bibirnya,
"Mwoya?" Ucapnya,,,...