Animated  Sparkly Love Heart

Minggu, 14 September 2014

[[FF Song Song Couple]]

Anyeong Readers,, hehehe kali ini saya akan kembali dengan ff yang menurut saya yah lumayanlah ya,, ini FF hasil jerih payah keringat serta segalanya deh dari saya,, okey karna mimin disini kagak bisa ngoceh panjang dikali lebar,, lanjut aja yee 

ini dia


Title : Our Destiny

Cast : Song Joongki

Song Jihyo

Moon Chaewoon

Yoo Jaesuk

Genre : Sad, Romance

Leight : OneShoot

Author : Siagikwang


Summary : "Kalimat itu mengiang di otak dan telingaku, bisikan halus itu suara-suara aneh itu 'Song Joongki Saranghae, Song Joongki Saranghae' kalimat itu terus bermunculan"





                                               »» Song Jihyo POV ««



Kembali aku menatap langit senja kini, bulir-bulir air tengah terjun bebas dipipiku, bayangan tentang dirimu mengiang indah dilintas pikiranku,
Betapa aku mencintaimu, betapa aku memikirkanmu dan betapa aku merindukanmu

Hembusan nafasku terdengar berat, hey kau, pernahkah kau merasa memiliki beban dalam hidupmu? Bahkan beban itu lebih berat daripada berat tubuhmu?
Sekarang, sekarang aku tau betapa beratnya itu semenjak aku memutuskan untuk mencintaimu,,


...............----------....................



Dalam tangisku yang entah sejak kapan terdengar, seseorang menepuk pundakku meninggalkan jejak tangannya yang mencengkram erat pundakku, aku terisak semakin dalam, tangan itu mencoba membalikkan tubuhku tapi aku menepisnya, aku tak ingin seorangpun melihat air mataku, air mata yang telah kusembunyikan semenjak aku berusia 9 tahun, semenjak kehilangan orang tuaku, aku memutuskan untuk tak akan menangis lagi,, tapi sekarang aku menangis hanya karna hal bodoh,,



Dari balik tubuhku aku juga mendengar isakkan seseorang, isakkanya sangat dekat ditelinga, miris rasanya mendengar ia menangis, rasanya seperti hunusan sebuah pedang, hey kau berhentilah menangis,,

"Jihyo-ah,, " suaranya menggema ditelingaku suara dalam isakkan itu, aku tau dia juga merasakan hal yang sama sepertiku,

"Jihyo-ah, lihatlah aku dibelakangmu, bukankah kita berjanji akan bersama? Jihyo-ah jika karna dia kw meninggalkanku, jika karna dia kw harus melupakanku, jika karna dia, jika karna dia kw harus menjauhiku, jika dia menginginkanmu, aku tak apa-apa, aku tak apa, sudah kubilang aku tak apa, aku tak ingin berpisah darimu,
Jadikan saja aku yang kedua untukmu, tak apa asal aku selalu bisa bersama denganmu" Pria itu selalu bisa membuatku menjadi jahat

"Joongki Babo(bodoh)!!!" Aku berlari meninggalkannya, namun aku gagal karna ia menarik tanganku dan menghempaskan tubuhku dipelukannya,, aku memukul-mukul dada bidangnya dengan tanganku
"Ya,, nan(aku) babo, aku bodoh karna terlalu mencintai wanita keji sepertimu" Joongki mempererat pelukkanya, tubuhku tak sanggup lagi melawan, harum maskulin dari tubuhnya menusuk hidungku
"Aku tetap mencintaimu bahkan jika kw memiliki kekasih lain, bahkan bila aku matipun aku akan tetap mencintaimu Song Jihyo" buliran air itu kembali membasahi pipiku,,


Hari demi hari berganti, aku dan Joongki tetap bersama, tidak ada pria lain dalam hidupku kecuali Joongki, kata-katanya tentang sosok pria itu tidaklah nyata, ya.... Aku tak ingin membuatnya menderita karna aku, semua ucapanku tentang aku mencintainya adalah benar, setiap saat aku memikirkannya adalah benar dan merindukannya, bahkan ketika dia tepat berada didepanku aku merasa aku merindukannya, sejenak ku pikir aku dapat bertahan dengannya seumur hidup, tapi ternyata melakukan hal itu adalah kesulitan terbesar, menyadari betapa sulitnya bagiku untuk mengingat tentangnya,,


Gejala kecil atau dulu kukira kecil adalah kenapa aku ingin mengakhiri hubunganku dengan pria yang paling kucintai dalam hidupku itu, penyakit yang mengakibatkan pengerutan saraf otak bahkan dipenuhi oleh sedimen protein atau disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit neuro fibrillany, atau apapun itu, penyakit yang disebut alzheimer itu kini tengah berkembang hebat di otakku, aku takut, aku takut bila akhirnya aku akan berakhir dipemakaman seperti Ratu Juliana, atau bisa saja berakhir dijalanan karna aku lupa jalan pulang bahkan lupa yang namanya polisi atau lupa siapa namaku, aku tak ingin membuatnya menangis karnaku,,,



== Author POV ==
Minggu, 5 July 2009

Seorang wanita mengenakan mini dress yang terbuat dari bahan dennim berwarna coklat muda dengan sepatu high hells yang jika dilihat walau hanya sekilas kita akan tau bahwa itu sepatu rancangan Christian Louboutin, wanita itu memampangkan tas bermerk Gucci yang ia pegang dengan anggunnya, beberapa orang memperhatikannya, meliriknya dan ada juga yang berbisik tentangnya
"Chaewoon-ssi" seseorang memanggilnya, yeoja bernama Chaewoon itu menoleh dan melihat siapa yang memanggilnya
"Ah~ Jihyo eonnie(kakak)" ia memperhatikan penampilan Jihyo dari atas sampai bawah, Jihyo memakai pakaian santai berbahan jersey dengan jacket bulu dan sepatu boots yang senada dengan jacketnya, sapuan tidak, tidak ada sapuan make up pada wajahnya, hanya pelembab wajah dan ah~ rambut gelombangnya, Chaewoon tak percaya dengan apa yang dilihatnya, penampilan Jihyo berubah 180 derajat, kemana perginya semua baju rancangan, jacket kulit dan sepatunya dan dan tasnya? Wah dimana wanita itu, Jihyo sangat berbeda,,

Keduanya berjalan santai melewati sebuah pohon kenari, tiba-tiba buahnya jatuh tepat mengenai kepala Jihyo, gadis itu kaget untuk beberapa detik, dan mengambil biji kenari itu
"ΐηi buah apa? Apa bisa dimakan?" Jihyo membalik dan memutar-mutarkan biji itu, Chaewoon memandangnya bingung
"Bukankah itu biji kenari? Tentu saja dapat dimakan, sudah buang saja" Chaewoon merebut dan membuangnya, Jihyo terlihat linglung,,
..........-------------...................

Senin, 6 July 2009

Chaewoon terbangun dari tidurnya, ia merasa terganggu dengan nada dering posel Jihyo, "Eonnie,,, angkatlah ponselmu itu, aku ingin tidur,,," Chaewoon kembali pada posisi tidurnya, tapi ponsel Jihyo tak berhenti berdering,,
"Eonnie,,~" panggilnya

"Hey,, bagaimana cara menghentikan suara berisik ΐηi?" Chaewoon menepuk jidatnya "ada apa denganmu eonnie? Apa kw bercanda? Tekan saja tombol hijau dan bicaralah" Jihyo menuruti perkataan Chaewoon,
"Yoboseyo(halo)," terdengar suara dari ujung sambungan
"Yoboseyo" jawab Jihyo

"Kenapa lama sekali? Apa kw sakit?" Suara itu terdengar khawatir,,
"Tidak aku baik, maaf,, tapi ΐηi siapa?"

"Siapa?? ΐηi aku pacarmu, apa nanti kau dapat menemaniku jalan?" Jihyo mengangguk,,
"Jihyo, kw disana? Kw mau tidak?"
"Ah,, ia nanti jam berapa?"
"Nanti akan kuhubungi, jaga dirimu ya,, saranghae" sambungan telpon itu tertutup,,
Chaewoon sudah tak dapat tidur, ia penasaran "nugu?"
Jihyo menggaruk alisnya, "entahlah, dia bilang dia pacarku" Jihyo mengangkat bahunya, Chaewoon mengerjapkan matanya beberapa kali,,

Sudah lebih dari 50 kali Joongki menghubungi Jihyo, tapi tetap saja telponnya tak dijawab oleh gadisnya itu, "kemana ia pergi? Apa ia baik-baik saja?" Karna khawatir, Joongki melesatkan mobilnya menuju rumah Jihyo, sesampainya disana, ia menekan bel pintu pagar rumah itu, beberapa saat seseorang membuka pintunya, Joongki langsung masuk kedalam, langkahnya terhalang oleh Chaewoon, mereka berdua saling pandang
"Mianhaeyo, nuguseyo?" Joongki tersenyum kecil "Jihyo ada?" Chaewoon memperhatikan wajah Joongki
"Kw tampan Juga, hehehehe,,, ah kw mencari eonnie? Eonnie tadi baru saja pergi bersama pacarnya" chaewoon mundur beberapa langkah untuk menutup pintu rumah Jihyo
"Memang ada perlu apa ya?" Chaewoon mengangkat satu alisnya, Joongki memalingkan wajahnya dan menatap Chaewoon kembali

"Aku pacarnya, pa,,car,,nya,, sekarang dimana Jihyo?" Chaewoon menyunggingkan senyum devil(iblis)nya,,
"Dia sedang pergi dengan pacarnya yang lain" Joongki menatapnya tajam
"Kw pikir, siapa yang dijendela itu?" Mata Chaewoon membulat, ia mengarahkan matanya kearah jendela yang ditunjuk Joongki, Jihyo masih terlihat linglung, Joongki menerobos masuk rumah Jihyo, Jihyo terkejut

"Siapa kamu? Kenapa kau masuk kesini?" Joongki menatap Jihyo heran
"Bukankah tadi sudah kubilang kita akan jalan-jalan? Ayo" Joongki menarik lembut lengan Jihyo sambil tersenyum lebar, Jihyo ikut tersenyum "jja~"

Chaewoon menatap keduanya sinis, hingga langkah kaki mereka menghilang perlahan,,


...........------------..............
Selasa, 7 July 2009


Joongki dan Jihyo berjalan bergandengan tangan, mata mereka saling berbicara, didepan mereka terpampang indah sungai Han,
"Wahh indahnya~" Jihyo merentangkan kedua tangannya, "hey,, ΐηi disebut apa?" Joongki tertegun mendengar pertanyaan Jihyo
"Apa kw tak tau? Bukankah ΐηi sungai Han?"
Jihyo menggigit bibir bawahnya
"Sungai Han? Ah~ oh ia, benar ΐηi sungai Han, sudah lama aku tak kesini"

"Apa kw benar tidak apa-apa? Semalam kita kesini, kw lupa?" Jihyo menatap Joongki dengan takut, dia sebenarnya ingin bertanya siapa Joongki, ia bahkan tak ingat apapun tentang semalam,,
Jihyo diantar Joongki pulang, tiba didepan rumah, Jihyo menjadi bingung "ΐηi rumah siapa? Apa ΐηi rumahmu?"

Joongki menahan amarahnya "sebenarnya kw kenapa? Apa ada yang salah? Kenapa kw bercanda seperti ΐηi, ΐηi tak lucu" suara Joongki terdengar bergetar, Jihyo menundukkan kepalanya
"Sebenarnya, aku juga tak tw siapa kw" Jihyo memainkan ujung bajunya,
"Besok aku akan menjemputmu, kita kedokter, arraseo?"
Awalnya Jihyo menolak, namun akhirnya dia menerima ajakkan itu,,
Joongki menghidupkan mesin dan melesat meninggalkan Jihyo , Jihyo mondar-mandir didepan pagar
"Dia bilang ΐηi rumahku, bagaimana caranya masuk?"
Jihyo menekan bel berulang kali, Moon Chaewoon membuka pintu dan terkejut mendapati Jihyo yang membunyikan bel

"Eonnie,,, kenapa malah menekan bel, aneh sekali, kw kan bisa langsung masuk" Jihyo termangu didepan Chaewoon
"Siapa kw?" Mata Chaewoon mengherjap beberapa kali
"Eonnie, kw masih marah padaku? Maaf soal yang kemarin, aku hanya bercanda" Jihyo terheran "soal apa? Oh ya, ΐηi rumahku? Dimana eomma(ibu) dan appa(ayah) kata eomma dia akan memasakkanku sup, wah pasti enak"
Jihyo menerobos masuk, Chaewoon diam mematung didepan pagar
"Ada yang aneh, bukankah ajumma(bibi) dan ajussi(paman) telah meninggal?" Ucapnya pelan

Setelah masuk kedalam rumah, Jihyo tak menemukan ibu dan ayahnya "sebenarnya dimana aku?? AAAAAA~~" Jihyo duduk menjerit ketakutan, kepalanya menggeleng cepat, "awwhhn,," ia menarik rambutnya, Chaewoon berlari untuk memastikan
"Ah eonnie!?!" Chaewoon melihat Jihyo terduduk dilantai dengan rambut berantakkan akibat tarikkan dari tangannya, Chaewoon melihatnya miris tetapi,,


                                    »» Moon Chaewoon POV ««



'Apa ΐηi? Ada apa dengannya? Apa dia gila?' Disela kekhawatiranku aku tersenyum sinis memandangnya,
Hah dengan begini bukankah Joongki dapat menjadi milikku?? Bagus Song Jihyo, bagus, teruslah seperti ΐηi dan menjadi gila,gila dan semakin gila hingga kw berpikir untuk mengakhiri hidupmu, berteriak histeris, teruskan saja,, kalau perlu potong saja nadimu itu agar Joongki hanya aku Ÿª♌ƍ punya,,,


                                               == Author POV ==


Tiba-tiba Jihyo pingsan, Chaewoon hanya memandang lalu dengan perlahan menjauhi Jihyo dan meninggalkannya


..................---------............
Rabu, 8 July 2009

Hari masih pagi, mentari serasa enggan keluar dari persembunyiannya, namun mobil Joongki sudah terpakir rapi didepan rumah Jihyo, yah hari ΐηi mereka akan kerumah sakit,,

1 jam sebelum kedatangan Joongki, Jihyo sadar dari pingsannya, ia terbangun dan mulai mendapatkan ingatannya kembali
"Kepalaku kenapa sakit sekali?? Kenapa aku dilantai? Ah" Jihyo memegang kepalanya
"Eonnie,," dari dapur terdengar suara Chaewoon,
"Chaewoon-ah,, kenapa aku tidur disini?" Chaewoon mengepalkan tangannya 'kenapa ia sadar?' Batin Chaewoon
"Aku juga tidak tau eonnie, tiba-tiba kw pingsan dan saat aku ingin memindahkanmu kw memarahiku dan berteriak histeris, aku ketakutan, tapi masih berusaha untuk memindahkanmu, tapi kw malah memakiku dan menepis tanganku" Chaewoon menundukkan kepalanya
Jihyo tampak terkejut, bagaimana mungkin dia melakukan hal itu pada sepupu kesayangannya itu,,
"Tapi sudahlah eonnie, apa sekarang kw baik-baik saja?"

Joongki memencet bel pintu, Jihyo menoleh dan bangkit akan segera keluar, namun dihalangi oleh Chaewoon,
"Eonnie, biar aku saja ya, kw duduk dan beristirahatlah jika kw mau".
Chaewoon segera berlari kedepan rumah dan membukakan pintu
"Ah kw lagi, eonnie sedang sakit, dan kw bisa pulang" dengan tatapan dingin Joongki menatap Chaewoon
"Sebaiknya kw minggir"
Suara Joongki terdengar sangat dingin, Chaewoon menghertakkan rahangnya, wajahnya memberengut "awas kw Song Joongki" desisnya..

"Jihyo, kw baik-baik saja?" Mendengar suara Joongki Jihyo menutup matanya
"Jihyo-ah kw dengar aku?" Jihyo membuka matanya dan berjalan gontai kearah pintu rumah dan tiba-tiba dia ambruk kembali,,
Melihat kekasihnya pingsan, Joongki terhenyak dan mendobrak pintu, secepat kilat ia menggendong Jihyo membawanya melesat dengan mobil kerumah sakit,,

Tak berapa lama setelah dokter memeriksa, dan melakukan tes,, dengan tertunduk lemah dokter memanggil Joongki
"Apakah anda saudara atau suaminya nona Song Jihyo?"
"Saya suaminya dok" Dokter itu diam sejenak
"Tadi saya lihat dicatatan, nona Song belum menikah"
Kali ΐηi Joongki yang diam
"Oh saya calon suaminya dok, lalu bagaimana kondisi Jihyo dokter?"
Dokter yang bernama Yoo Jaesuk ΐηi mengajak Joongki untuk keruangannya
"Melihat data yang diberikan kepada saya, saya menemukan adanya penumpukan peptida dengan panjang 42 AA yang biasa disebut amiloid-beta dikelilingi neurita aistrofis pada otak pasien, karena penumpukkan itu mengakibatkan adanya penumpukkan plak amiloid, dan dari tes yang telah saya lakukan kepada nona Song, saya menyimpulkan bahwa ia positif menderita Alzheimer stadium rendah atau awal,
Maka saya akan memberikan Rivastigmine diminum 1 kali sehari sebelum tidur sesudah makan"
Mendengar penjelasan Dokter Yoo, Joongki merasakan hantaman berat dikepalanya, tubuhnya seakan terjun bebas dilangit barat,, bagaimana bisa bagaimana mungkin Jihyo mengidap penyakit seperti itu,,



Tak ada percakapan didalam mobil, suara keduanya membisu, tetesan air mengalir dari pelupuk mata Joongki, isakkannya mulai terdengar
"Joongki-ah,,, wae gerue (kenapa lagi)??" Joongki meletakkan kepalanya tertunduk distir mobil,
"Joongki-ah,," isakkan seorang Song Joongki meledak
"Babo!!! Jeongmal Babo!!! Song Jihyo Babo!" Jihyo menahan air matanya, ia mendongakkan wajahnya keatas,
"Joongki-ah..~ jeball(tolong), ireokeh(seperti ΐηi),, ireokeh khajima(jangan seperti ΐηi), khajima Joongki-ah" Jihyo tak tahan lagi,, air matanya keluar,, suara tangisan mereka tertutup rapat dalam kaca mobil "mianhaeyo(maafkan aku),, mianhaeyo,,, mianhaeyo,, mianhae" masih dalam isakkan, Joongki mengangkat kepalanya, suara yang dibarengi oleh isakkannya terdengar kembali
"Ulljimma(jangan menangis),," Joongki menghapus air mata Jihyo menggunakan ibu jarinya,,
"Neo ddo(kw juga)" Jihyo juga menghapus air mata Joongki,
"Selagi kw masih ingat semua ΐηi, kumohon, kumohon jangan menangis, bukankah lebih baik tangisan itu kita ubah kedalam senyuman dan tawa dan cerita cinta kita? Kajja Song Jihyo-ssi" Joongki menggenggam erat tangan Jihyo,
"Song Joongki-ssi, manhi Saranghae"
Joongki tersenyum indah
"Nado, saranghaeyo Song Jihyo"

Mobil mereka melesat membelah jalanan Seoul, seorang yeoja yang tak memperhatikan jalan tiba-tiba lewat dan tertabrak dengan keras oleh mobil Joongki, refleks itu membuat semua orang terkejut terutama Jihyo dan Joongki

"Siapa itu?" "Sepertinya ia tewas" "hey,," "wah parah sekali"
Bisikkan suara warga setempat mulai menimbulkan kegaduhan, Joongki dan Jihyo keluar dengan khawatir

"Chaewoon-ah..." Jihyo menjerit, dilihatnya siapa yang ia tabrak,, ternyata sepupunya sendiri, Moon Chaewoon.
Jihyo menangis sejadi-jadinya melihat Chaewoon tergeletak dengan hiasan darah segar yang mengalir dari kepala dan seluruh tubuhnya, Jihyo menjerit dan menangis sampai ia tak sadarkan diri.,,,

Joongki telah mondar-mandir lebih dari satu jam, dokter Yoo akhirnya keluar "bagaimana dok?" Dokter Yoo menghela nafas panjang
"Kami pihak Rumah Sakit meminta maaf yang sebesar-besarnya, karna pendarahan yang sangat hebat terjadi di saraf otaknya mengakibatkan kelumpuhan kinerja otak keseluruhan, untuk hal ΐηi, kami benar-benar minta maaf,, Nona Moon tidak dapat kami selamatkan,
Sementara Nona Song,," Dokter Yoo mengambil nafas sejenak lalu menyambung ucapannya
" Karna tekanan emosional yang tinggi,Ia menjalani kritis sekarang, kita lebih baik berdo'a saja"


................---------..............
Rabu, 15 July 2009


1 minggu telah berlalu, akhirnya Jihyo sadar dari masa kritisnya
"Jihyo-ah.." Malangnya, Jihyo tak dapat ingat apapun, ia bahkan tak ingat siapa namanya, menurut dokter, Karna tekanan emosional dan batin yang sangat kuat,, Alzheimernya meningkat dengan drastis, dan sekarang memasuki stadium akhir, dimana bahkan untuk menelan saja ia sudah lupa bagaimana caranya,, perlahan namun pasti ia akan lupa segalanya
"Jihyo,, kw baik-baik saja sayang?" Jihyo menemukan kesedihan yang mendalam dibalik mata Joongki,,
"Kw kenapa?" Joongki tersenyum hambar "aku tak apa-apa"
Sesaat kemudian Jihyo kembali bertanya "kw kenapa?"

Dengan senyuman yang sama Joongki menjawab "aku tak apa, kw ingin keluar?" Jihyo mengangguk, dengan kursi roda, Joongki mengantar Jihyo berkeliling taman,,

"ΐηi namanya apa?"
"ΐηi taman"
Jihyo merasa senang,,
"Kw siapa? Aku siapa? Tempat ΐηi namanya apa?"

Dengan sabar Joongki menjawab
"Aku Song Joongki, pacar Song Jihyo, kw Song Jihyo, pacar Song Joongki, ΐηi adalah taman" Jihyo tertawa lebar

"Song,,,Song apa?"

"Song Jihyo"

Mereka duduk disebuah kursi

"So Jihyo"
"Bukan So Jihyo, tapi,, Song Jihyo" Jihyo memegang tangannya
"Aku tw,, Song kan??"
Joongki tersenyum ceria sekarang,,
"Song Jihyo, coba katakan"
"Song Jikyo?"
"Song Jihyo, Jihyo, Song Jihyo"
Sekarang Jihyo tertawa geli melihat ekspresi Joongki
"Aku ingat, Song Joongki, saranghae"
Joongki terkejut
"Bagaimana, kw tw kalimat itu?" Jihyo memandang kearah langit
"Kalimat itu mengiang di otak dan telingaku, bisikan halus itu suara-suara aneh itu 'Song Joongki Saranghae, Song Joongki Saranghae' kalimat itu terus bermunculan"
Sekarang Joongki amat senang,,

"Nado,,, SARANGHAE SONG JIHYO"



              ~~END~~

thankss banget hehehe udah dibaca FF abal-abal saya,, comment Juseyo^^